Aku Cinta Produk Indonesia
Aku Cinta Produksi Indonesia
Lihat di sekitarmu. Perhatikan baju, sepatu olahraga, atau tas yang kamu dan
temanmu gunakan. Tentu ada sebagian dari kalian yang memakai banyak
barang-barang produksi luar negeri dengan berbagai merek terkenal. Terutama
kalian yang tinggal di kota-kota besar. Apakah barang-barang yang kalian
pakai ada yang dibuat di dalam negeri? Banyak lho, baju-baju, sepatu-sepatu,
atau tas-tas produksi dalam negeri yang kualitasnya sama, bahkan lebih baik
dari barang sejenis produksi luar negeri.
Globalisasi membawa kemudahan dalam pertukaran produk. Kemajuan
teknologi memotong berbagai biaya yang dibutuhkan dalam pengiriman
produk ke negara lain. Dahulu, untuk melindungi produk dalam negerinya dari
serbuan produk negara lain, pemerintah memberlakukan pajak yang tinggi
untuk produk impor. Oleh karena itu, dahulu produk impor tidak terjangkau
oleh masyarakat luas. Harganya mahal. Hanya segelintir masyarakat yang
mampu membelinya. Di era globalisasi, tuntutan perdagangan bebas antar-
negara mengecilkan kemungkinan untuk memberlakukan pajak yang tinggi.
Akibatnya, produk dalam negeri harus rela bersaing dengan berbagai merek
produk luar negeri.
Siapa yang dirugikan jika produk luar negeri lebih diminati oleh masyarakat?
Tentunya para pengrajin kreatif dari berbagai pelosok negeri. Teman, kerabat,
saudara, atau mungkin orang tua kita sendiri dapat menjadi pengrajin yang
merugi.
Siapa yang dapat memelihara kelangsungan produksi dalam negeri? Tentu
hanya kita, sang anak negeri. Sudah sepatutnya kita menghargai kreativitas
saudara sendiri. Sehingga, ketika suatu hari kamu berbelanja di toko sepatu,
dan dihadapkan pada pilihan sepatu buatan Indonesia atau sepatu buatan
Amerika, mana yang akan kamu beli? Hanya anak Indonesia yang cinta produksi
Indonesia yang akan memilih sepatu produksi dalam negeri.