Macam-Macam Majas

Macam-macam Majas


Majas Perbandingan

Majas perbandingan merupakan majas yang menyatakan sebuah perbandingan. Perbandingan ini bisa menimbulkan kesan atau pengaruh yang berbeda kepada pembaca. Berikut ini beberapa jenis majas perbandingan.


1. Majas Asosiasi atau Perumpamaan

Majas asosiasi atau perumpamaan merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda tapi sengaja dianggap sama. Ciri majas ini selalu menggunakan kata seumpama, seperti, bagai, bak dll. Contoh kalimat dengan majas asosiasi:

Rina dan Rini mirip, bagai pinang dibelah dua.

Tekadnya kuat bagaikan baja.

Badannya kekar seperti gorila.

2. Majas Metafora

Majas metafora merupakan perbandingan langsung dari berbagai hal yang berbeda untuk menciptakan citra atau pemahaman yang lebih jelas. Contoh kalimatnya:

Daniar adalah seorang tangan kanan pak Bandi.

Alia si kutu buku senang berdiam diri di perpustakaan.

IU adalah bintang kelas dunia.

3. Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda mati dengan sifat manusia yang hidup. Contoh kalimatnya:

Pulpen itu menari-nari di atas meja.

Angin malam bernyanyi merdu di telingaku.

Suara ombak terdengar berkejar-kejaran.

4. Majas Simbolik

Majas simbolik merupakan majas yang menggunakan gambaran hewan, tumbuh-tumbuhan ataupun benda mati sebagai simbol. Contoh kalimatnya:

Toko Dimas habis dilalap si jago merah.

Jangan meminjam uang ke lintah darat.

Kasihan Fida selalu dijadikan kambing hitam.

5. Majas Metonimia

Majas metonimia adalah majas yang menjadikan merek, ciri atau karakteristik dari benda untuk menggantikan benda yang dimaksud. Contoh kalimatnya:

Bapak terbang bersama Garuda.

Saniyah lebih suka minum Aqua daripada yang lain.

Aku kemana-mana selalu pakai Cargloss.

6. Majas Depersonifikasi

Majas depersonifikasi adalah majas yang menggambarkan benda hidup menjadi benda mati. Contoh kalimatnya:

Hubungan Panji dan Sekar bagaikan langit dan bumi.

Aku lebih suka menjadi patung.

Iqbal bagaikan buku dan Diah bagaikan penanya.

7. Majas Eponim

Majas eponim merupakan majas yang menggunakan nama orang sebagai nama tempat atau daerah. Contoh kalimatnya:

Jl. HR. Muhammad.

Bandara Adi Sucipto.

Jl. Soetomo.

8. Majas Sinekdoke

Majas sinekdoke merupakan majas yang menggambarkan benda yang lebih kecil digunakan untuk menggambarkan benda yang lebih besar, atau sebaliknya. Contoh kalimatnya:

Per kepala keluarga akan mendapat Rp 500.000.

Kusniawan hingga sekarang tidak terlihat batang hidungnya.

Urat malu Safa sudah putus sepertinya.

9. Majas Simile

Majas simile merupakan majas yang membandingkan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata "seperti" atau "sebagai". Contoh kalimatnya:

Anam tinggi sekali seperti tiang.

Wajah Rindang bercahaya bagaikan sinar matahari.

Siska mengamuk bak seekor macan.

10. Majas Alegori

Majas alegori merupakan majas yang menggunakan kata kiasan. Contoh kalimatnya:

Perjalanan hidup Mayang lancar bagaikan sungai yang mengalir deras.

Rezeki orang tidak ada yang tahu, karena seperti roda berputar, kadang di atas, kadang di bawah.

Kehidupan Rumah tangga bisa diibaratkan dengan mengarungi lautan.

11. Majas Sinestesia

Majas sinestesia merupakan majas yang menghubungkan indra satu ke indra yang lain. Contoh kalimatnya:

Steffy tersenyum kecut saat mendengar artikelnya ditolak.

Jingga memaki Novy dengan sangat pedas.

Aku tidak sanggup melihat wajahmu, karena rasanya pahit sekali.

12. Majas Disfemisme

Majas disfemisme merupakan majas yang mengungkapkan perkataan yang kurang pantas. Contoh kalimatnya:

Enigma menyuruh Disa untuk pergi karena tidak kuat dengan bau ketiaknya.

Pendidik macam apa kamu tidak memberikan contoh yang baik!

Pak, saya ijin ke belakang untuk kencing.

13. Majas Eufimisme

Majas eufimisme merupakan majas yang mengganti kata yang dirasa kurang pantas menjadi lebih baik. Contoh kalimatnya:

Oknum polisi itu akhirnya dicopot jabatannya.

Meskipun sama-sama tunanetra, tapi Sonia dan Sania tidak malu berjalan beriringan.

Perlakuan seorang tunawicara itu sungguh baik.

14. Majas Aptronim

Majas aptronim adalah majas yang memberikan nama yang sesuai dengan sifat ataupun pekerjaan orang lain. Contoh kalimatnya:

Ibu Lika seorang penjual soto, anaknya dipanggil sotoy.

Nimas disebut cupu karena memakai kacamata.

Slamet roti adalah tetanggaku yang berjualan roti keliling.

15. Majas Alusio

Majas alusio merupakan majas yang menyatakan sesuatu yang belum selesai sebab sudah dikenal. Contoh kalimatnya:

Peristiwa Semanggi tidak mungkin terjadi lagi kan?

Pemimpin seperti Soeharto di masa Orde baru mungkin tidak akan ada lagi.

Apakah di dunia ini ada Olympus seperti tempat tinggal dewa dewi Yunani?

16. Majas Fabel

Majas fabel ialah majas yang menceritakan tentang cerita singkat hewan maupun tumbuhan yang berperan seperti manusia. Contoh kalimatnya:

Ajeng suka sekali membaca cerita kancil dan buaya.

Semut-semut itu mengerubungi es milikku.

Bunga venus terus menatap lalat yang lewat untuk dimangsa.

17. Majas Antropomorfisme

Majas antropomorfisme ialah majas yang menggunakan kata yang berhubungan dengan manusia dengan benda atau hal yang bukan manusia. Contoh kalimatnya:

Aku duduk sebentar untuk istirahat di kaki gunung.

Lidah-lidah bel terdengar nyaring.

Erik berencana mendaki gunung, ketika tiba di kepala gunung, ia akan berfoto.

18. Majas Parabel

Majas parabel merupakan majas yang mengandung ungkapan dalam sebuah cerita. Contoh kalimatnya:

Dongeng Roro Jonggrang dan Candi Prambanan.

Dongeng Malin kundang.

Dongeng Adam dan Hawa.