Suryani, S.Pd; Supervisi bukan untuk nakut-nakuti Guru
Kota Bima, 19 September 2023
Suryani, S.Pd yang merupakan Pengawas Pembina, melakukan supervisi pelaksanaan pembelajaran dan pendampingan Kepala Sekolah di SD Negeri 13 Kolo Kota Bima.
Suryani menuturkan tujuan dari supervisi tersebut adalah untuk melakukan pengawasan terhadap konsistensi terhadap pelaksanaan pembelajaran sesuai abad 21.
“Sebagai Pengawas Pembina, melakukan supervisi pelaksanaan pembelajaran serta pendampingan kepada Kepala Sekolah merupakan tugas rutin berkala yang harus dikerjakan, guna menjaga agar dunia pendidikan atau pelaksanaan pembelajaran selalu dalam koridor yang benar,” ujarnya tenang.
Ia menuturkan pula jika kegiatan supervisi dan pendampingan ini akan dilaksanakan sampai dengan akhir tahun 2023.
Menurutnya untuk bisa mewujudkan sekolah mandiri berprestasi memerlukan kontribusi dari berbagai pihak, salah satunya adalah Pengawas Pembina.
“Pengawas Pembina harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai pengawas akademik dan manajerial pada madrasah yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan standar nasional pendidikan, penilaian, pembimbingan, dan pelatihan professional guru, serta evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan,” ungkapnya.
Tidak hanya supervisi manajerial, Pengawas juga melaksanakan supervisi pembelajarannya.
Di awal arahannya, Pengawas yang pernah menjadi guru di SD Negeri 68 Kolo Kota Bima ini menegaskan bahwa esensi supervisi pembelajaran sama sekali bukan untuk menakut-nakuti atau menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugasnya.
Kepala SD Negeri 13 Kolo Kota Bima, Arsid,S.Pd menyatakan bahwa sebelum dilakukan supervisi oleh pengawas pembina, di sekolahnya sudah dilakukan supervisi oleh dirinya sebagai kepsek jauh hari sebelumnya.
"Saya sebagai kepala sekolah, sudah melakukan supervisi pada guru sesuai jadwal. Jadi kesiapan administrasi guru di sekolah saya 100 porsen." tegasnya.
Melgi Susanti, S.Pd yang mendapat giliran pertama disupervisi oleh pengawas pembina menyatakan bahwa sebagai guru harus selalu menyediakan perangkat pembelajaran.
"Kami senang ketika ada supervisi akademik. Kalau ada hal-hal yang masih Kami belum pahami, pengawas pembina akan dengan sabar dan gamblang menjelaskan kepada Kami." pungkasnya. (MY)