3 permintaan
Pada suatu waktu, di sebuah desa tinggallah seorang pertapa sakti bersama muridnya yang setia. Murid tersebut telah mengabdi selama 30 tahun kepada gurunya tersebut. Kini adalah saat-saat terakhir hidup gurunya yang telah sakit-sakitan. Maka pada suatu hari, ia memanggil muridnya tersebut dan berkata, ”Umurku sudah tidak akan lama lagi. Engkau telah sangat berjasa kepadaku karena telah mengabdi dan setia menjadi pengikutku. Sebelum aku mati, aku ingin mengabulkan sebuah permintaanmu. Pulanglah, dan pikirkanlah baik-baik, lalu besok datanglah lagi padaku dan katakan keinginanmu.”
Sang murid sangat senang mendengarnya, maka sepulang dari rumah gurunya ia mendatangi ibunya. Ibunya menderita kebutaan selama bertahun-tahun sehingga ibunya berkata kepada anaknya untuk memintakan pada pertapa tersebut agar ibunya bisa melihat kembali. Lalu sepulangnya dari rumah ibunya, ia pun pulang menemui istrinya. Ia dan istrinya sudah bertahun-tahun mengharapkan kehadiran anak sehingga akhirnya sang istri berkata kepada suaminya untuk memintakan agar mereka dapat memiliki anak.
Ketika malam sudah larut, ayahnya berkunjung ke rumahnya karena mendengar dari istrinya, ibu sang murid, bahwa anaknya diberikan satu permintaan yang akan dikabulkan. Ayahnyapun menyuruh anaknya untuk memintakan harta yang banyak agar mereka tidak perlu lagi hidup susah. Akhirnya, semalaman ia sulit tidur karena ia tidak bisa memutuskan permintaan mana yang akan diajukannya pada gurunya. Setelah berpikir keras hingga sangat larut malam, ia pun dapat tertidur setelah mendapatkan pemecahannya.
Esok paginya ia segera berangkat menemui sang pertapa dengan gembira karena ia akan memintakan sesuatu yang bisa memenuhi permintaan ibu, istri dan ayahnya sekaligus. ”Sebutkanlah permintaanmu,” kata sang guru kepada muridnya tersebut. Ia pun menjawab, ”Aku ingin ibuku dapat melihat cucu-cucunya bermain kuda-kudaan dari emas.” Dan akhirnya semua keinginan tersebutpun terkabulkan.