Payas Madya; Bali

Pakaian Payas Madya adalah pakaian adat tingkat menengah. Biasanya dipakai dalam upacara potong gigi dan ngidih.

Upacara potong gigi adalah penyucian diri ketika sudah dewasa dan akan memasuki jenjang pernikahan. Sedangkan ngidih yaitu ketika laki-laki meminang dan datang ke rumah calon pasangan.

Untuk upacara ini, payas madya memiliki ciri penataan rambut menggunakan gelung moding. Selain itu, juga menggunakan semi dari malem, dan memakai aksesoris rambut berupa bunga kompyong, 7 sasak lepas, dan 21 bunga sandat emas. Busananya menggunakan kamen songket asli tenun bali, lengkap dengan sabuk prada belah ketupat 4 warna.

Para wisatawan yang mau memasuki kawasan suci, seperti pura, situs peninggalan kerajaan tertentu dan lain-lain, juga harus memakai pakaian madya untuk menghormati dan menjaga kesucian tempat tersebut.

Secara sederhana, ini hanya terdiri dari tiga bagian pokok. Pertama adalah kamben, yaitu selembar kain yang dililitkan pada tubuh bagian bawah.

Kedua adalah kancrik, yaitu selendang untuk ikat pinggang. Ketiga adalah udeng, yaitu kain ikat kepala. Sedangkan bajunya bebas, asal rapi dan sopan.