Terompet Hans

Hans ingin membeli terompet. la lalu pergi ke Toko Alat Musik di Negeri Raksasa. la minta Nirmala dan Oki menemaninya. Sebab ia tak bisa memilih terompet yang bagus.


Teeet... Tooot... Hans mencoba beberapa terompet. "Yang itu saja, Hans. Bunyinya lebih jemih," usul Nirmala sambil menutup telinganya. Hans pun membeli terompet keemasan itu.


Hans berlatih di padang rumput. Namun timbul kerepotan di Negeri Dongeng. Setiap terompet ditiup, TEEET... Angin bertiup kencang. Jemuran terbang. Daun-daun rontok!


Ratu bidadari dan tamu-tamunya pun terganggu. Karena harus menutup telinga. Dan selalu ketumpahan makanan dan minuman dari gelas dan piring yang pecah


"Hans sedang berlatih terompet," ujar Nirmala. Raja Awan yang baik segera mengendarai awannya. la mengajak Nirmala dan Oki. Dari atas mereka melihat Hans dan daerah sekitarnya.


"Hans sedang berlatih sungguh-sungguh. Kasihan kalau dilarang. Aku tahu tempat yang tepat untuk dia berlatih," ujar Raja Awan. Mereka lalu turun dan mengajak Hans ke Pantai Selancar.


Saat itu tak ada angin yang bertiup di Pantai Selancar. Para kurcaci sedih, tak bisa main selancar angin. "Tiuplah terompetmu ke arah laut," ujar Raja Awan. Hans menurut. TEET... Wow, angin dari terompet membuat laut berombak. "Asyiik!" seru para kurcaci. Mereka kini bisa berselancar. Raja Awan pun gembira. Kini ia bisa kembali berpesta di istana

(Cerita: Vanda Parengkuan/ Dok. Bobo; Gambar: Iwan Darmawan/ Dok. Bobo)