Paman Kikuk, Husin dan Asta: Pura-Pura Jadi Fotografer

Paman Kikuk dan Husin pergi menonton operet. “Paman, jangan lupa titipan Bibi Ndari, ya,” pesan Husin. “Tenang, Sin. Berees...!” kata Paman Kikuk.


Pertunjukan operet dimulai. Lampu ruangan dipadamkan. Hanya panggung yang tampak terang. “Sin, aku akan beraksi,” bisik Paman Kikuk.


Paman Kikuk mengambil kameranya lalu menyelinap di antara para penonton. Dia berjalan mengendap-endap melewati beberapa penjaga.


Paman Kikuk terus bergerak menuju belakang panggung. Dia tiba di depan ruang ganti para artis. Paman Kikuk tersenyum penuh kemenangan.


Beberapa artis terkenal keluar masuk ruang itu. Paman Kikuk cepat-cepat memotret mereka dengan gaya seorang fotografer majalah. “Senyum, Mbak....”


Seorang artis ganteng keluar. “Mas Mey, Mas Mey, senyum ke kamera, Mas!” pinta Paman Kikuk. Artis itu tidak acuh. Dia pergi dengan terburu-buru.


Paman Kikuk mengejar dengan kameranya. Kilatan flash kamera Paman Kikuk terus menghujani artis itu. “Eh, Pak, jangan ke si...” seorang penjaga berusaha mencegah.


Paman Kikuk terus asyik memotreti artis itu. Tiba-tiba terdengar teriakan penonton. “Huuu...! Turuuun...!” Paman Kikuk menoleh. Astaga! Rupanya dia mengejar artis itu sampai ke atas panggung. (Cerita: Joko/ Ilustrasi: Sabariman