Kegembiraan di Hari Perayaan Kemerdekaan

Cerpen singkat yang mengangkat cerita mengharukan pada saat perayaan kemerdekaan ini dilansir dari laman detikcom. Simak ya, Bunda. 

Pada suatu sore hari yang panas, Aku bersama teman-teman yaitu, Rina, Eka, Ratna, dan Ratih bersiap-siap untuk mengikuti lomba perayaan hari kemerdekaan yang dimulai dari rute kp. Neglasari - kp. perbatasan. 

Dari sekian lomba yang aku ikuti, lomba yang berhasil masuk sampai final dan paling berkesan ialah lomba balap karung. Meskipun sulit, Aku berusaha untuk menyeimbangkannya.

Semua peserta lomba balap karung telah siap untuk mendengarkan aba-aba yang dilontarkan.

"Siap... mulai!!!" teriak pak Eman selaku pemberi aba-aba.

Lima menit berlalu, tiba-tiba salah satu temanku yaitu Eka terjatuh tepat di depan ku, sehingga menyulitkan langkahku untuk meloncat. Akhirnya Eka terpaksa berhenti dari perlombaan balap karung dan hanya menjadi penonton di tengah keramaian warga yang menyaksikan lomba. 

Aku sudah mulai menjauh dari tempat tadi dan berhasil bergerak meloncat menyusul Rina, kedua temanku yang ada di depanku rupanya meloncat begitu cepat, Aku pun tidak ingin ketinggalan untuk cepat sampai menuju garis finish.

Dengan sekuat tenaga Aku berusaha meloncat dengan cepat, tetapi sayang kecepatanku mulai lemah, Rina yang tadi di belakangku kini mulai bergerak maju menyusulku, tak sampai disitu, Aku berusaha menambah kecepatan loncatan lebih cepat lagi dan akhirnya Aku berhasil melalui Rina. 

Sekarang targetku harus bisa melalui 2 orang yang ada di depanku, yaitu Ratna dan Ratih, tapi aku juga harus tetap waspada kalau-kalau Rina yang ada di belakangku berhasil melaluiku kembali.

Kecepatan loncatan mereka berdua sangat bagus sehingga beberapa kali aku menambahkan kecepatan loncatan, kecepatan loncatan mereka semakin kencang. Benar-benar hebat Aku pun membutuhkan kecepatan loncatan ekstra untuk bisa menandingi mereka, dengan beberapa tenaga yang masih tersisa dan semangat 45 sesuai dengan hari kemerdekaan yang sedang dirayakan, akhirnya Aku berhasil melalui Ratih, targetku pun tinggal satu orang lagi yaitu Ratna. 

Dengan garis finish yang tinggal menyisakan beberapa loncatan lagi, aku berusaha mengejar Ratna, tetapi kecepatanku melemah, tak disangka Ratna pun berhasil melaluiku mencapai garis finish dan keluar sebagai juara 1 di lomba balap karung final tersebut, lalu aku sebagai juara 2 dan disusul Ratih sebagai juara 3.

Aku lalu menghampiri Ratna yang sejak usai lomba terlihat kelelahan, kini berubah dengan wajah yang berbinar-binar, karena perjuanganya tidak sia-sia memenangkan lomba.

"Selamat ya Rat kamu memang hebat!!!" ucapku.

"Makasih yaa!, Kamu juga hebat!" balasnya.

"Sama-sama, makasih!" balasku kembali.

Meskipun lomba balap karung ini tak begitu membanggakan bagi sebagian orang tetapi bagiku, kenangan indah kegembiraan-kegembiraan yang terselip di dalamnya begitu seru dan berkesan.