Kisah Laba-laba, Kupu-kupu, dan Kancil

Dongeng fabel berikut ini mengisahkan menceritakan kisah persahabatan yang dikutip dari buku Dongeng Si Kancil dan Hewan-hewan Belantara, penerbit Noktah (2018).
Suatu hari, Kupu-kupu terbang ke sana-kemari di pinggiran hutan. Banyak bunga di sekitarnya bergoyang saat Kupu-kupu lewat. Di balik pepohonan, ia bertemu Laba-laba dan Kancil. Laba-laba sedang membuat jaring, sementara Kancil makan dedaunan.
“Selamat pagi, Kupu-kupu,” sapa Laba-laba.
“Selamat pagi, Laba-laba dan Kancil,” balas Kupu-kupu dengan gembira. “Sedang apa kalian?”
“Aku sedang membuat jaring, Kupu-kupu,” kata Laba-laba. “Kancil sedang menikmati sarapan.”
“Wah besar sekali jaringmu. Hasil tangkapanmu pasti banyak malam ini,” seru Kupu-kupu, Laba-laba tersenyum.
“Tidak, Kupu-kupu,” kata Laba-laba merendah. “Meskipun jaringku besar, terkadang tak satu pun nyamuk dan serangga yang hinggap di jaringku. Berbeda sekali denganmu, kamu bisa mengisap madu sebanyak-banyaknya.”
“Betul kata Laba-laba,” imbuh Kancil. “Terkadang aku pun jarang mendapatkan daun dan buah-buahan segar.”
Kupu-kupu tersenyum malu, “Tidak juga, apabila bunga sedang gugur aku kesulitan mendapatkan makanan. Aku harus terbang cukup jauh untuk mencari bunga yang lebih segar.
Kupu-kupu ingat, sebentar lagi musim panas sehingga banyak bunga yang akan layu.
“Tidak apa-apa, Kupu-kupu. Tak perlu sedih. Setiap hari, kita bekerja agar bisa mendapatkan makanan. Meskipun susah, kita harus menjalaninya,” kata Kancil.
“Betul perkataan Kancil,” tambah Laba-laba.
“Baiklah, teman. Aku pergi dulu. Aku mau melanjutkan mencari bunga yang segar. Kalian selamat bekerja mencari makanan juga.” Kupu-kupu berpamitan, lalu menghilang di antara pepohonan.
Mereka berpisah dan melanjutkan aktivitasnya masing-masing.