Kisah Sahabat Nabi Yang Absen Dari Perang Tabuk

Salah seorang sahabat nabi yang bernama Ka'ab bin Malik pernah secara sengaja mengundurkan diri untuk ikut serta dalam Perang Tabuk. Padahal ia dikenal sebagai sosok yang tidak pernah absen dalam peperangan yang diikuti oleh Rasulullah SAW.

Kisah ini diabadikan dalam riwayat hadits Imam Muslim dalam Syarah An Nawawi yang didapat dari cerita anaknya Ka'ab bin Malik yakni, Abdullah. Saat itu, Ka'ab dan pasukan muslim lainnya diminta Rasulullah SAW untuk menyiapkan perlengkapan dengan matang.


Perang Tabuk terjadi pada tengah hari saat matahari sedang terik-teriknya. Selain itu, mereka harus menempuh perjalanan jauh dan menghadapi musuh yang besar. Belum lagi, waktu keberangkatan bersamaan dengan musim panen.


Meski demikian, pasukan muslim saat itu berjumlah banyak. Bahkan, sedikit sekali yang hendak absen dari perang. Sayangnya, hal itu tidak berlaku bagi Ka'ab bin Malik yang hatinya condong pada adanya musim panen.


Ka'ab menyengaja menunda-nunda diri untuk mempersiapkan perlengkapan perang. Alhasil, pada waktu keberangkatan, Ka'ab masih bersiap-siap hingga pasukan muslim dan Rasulullah SAW sudah berjalan semakin jauh.


Terbersit dalam hati Ka'ab penyesalan dan kesedihan karena merasa dirinya munafik dan lemah. Perlu diketahui, orang yang ada di Madinah dan tidak ikut perang saat itu adalah mereka yang munafik dan memiliki uzur.


Mendengar cerita dari para sahabatnya, selama perjalanan untuk perang Tabuk, ternyata Rasulullah SAW tidak pernah menyebut nama Ka'ab. Namun, setibanya di Tabuk, barulah beliau bertanya apa yang terjadi pada Ka'ab.


Seorang dari Bani Salamah menjawab, "Wahai Rasulullah, dia hanya terhalang oleh kesenangannya saja,"


Mu'adz bin Jabal pun langsung menyahut, "Buruk sekali ucapanmu! Demi Allah Ya Rasulullah, setahu kami, Ka'ab adalah orang yang baik,"


Singkat cerita, Rasulullah SAW dan pasukannya pun telah berada dalam perjalanan pulang dari Tabuk. Ka'ab mendengar hal itu dan mulai gusar memikirkan alasan yang akan disampaikannya pada Rasulullah SAW.


"Aku mulai mereka-reka kebohongan dan apa yang bisa menyelamatkanku dari kegusaran," kata Ka'ab.


Rasulullah SAW pun tiba di masjid dan duduk di sana. Orang-orang yang absen dari Perang Tabuk mulai berdatangan dan mengemukakan alasan masing-masing disertai dengan sumpahnya.


Hingga tiba giliran Ka'ab untuk mendatangi Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bertanya, "Kenapa kamu sampai tidak ikut berangkat? Bukankah kamu sudah memiliki kendaraan untuk perang?"


Ka'ab yang sebelumnya berniat berbohong kepada Rasulullah SAW akhirnya memilih untuk berkata jujur pada beliau. Ia mengaku tidak punya uzur untuk tidak ikut berperang, bahkan ia mengaku sempat ingin berniat bohong pada Rasulullah SAW.


Rasulullah SAW pun menjawab, "Orang ini sudah berkata benar. Pergilah dan tunggu keputusan Allah terhadapmu,"


Setelahnya, kegelisahan terus menyelimuti Ka'ab. Belum lagi masyarakat muslim sekitar perlahan menjauhinya dan mendiamkannya akibat menganggap Ka'ab telah melakukan dosa. Ditambah, orang-orang Bani Salamah terus menerus menyalahkannya.


Hingga suatu ketika, tiba-tiba Ka'ab mendengar suara teriakan orang-orang yang naik ke Gunung Sal'i. Teriakan itu terdengar keras, "Hai Ka'ab bin Malik bergembiralah!"


Ternyata diketahui, mereka dikabarkan oleh Rasulullah SAW bahwa Allah SWT telah menerima tobat Ka'ab. Ka'ab yang mendengar itu pun langsung bersujud syukur dan ia merasa kembali hidup usai disambut oleh kaum muslimin yang memberinya ucapan selamat dan syukur.


Setelahnya, Ka'ab pun berjanji di hadapan Rasulullah SAW dan dirinya sendiri untuk selalu berkata benar. "Semoga Allah menjagaku dalam sisa hidupku," katanya.


Kisah pertobatan Ka'ab bin Malik yang sengaja absen dari Perang Tabuk ini juga diceritakan dalam surah At Taubah ayat 117-119. Semoga dengan kisah ini dapat memotivasi muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, aamiin.