Balasan untuk Si Monyet

Berikut cerita fantasi pendek yang mengisahkan pentingnya persahabatan yang dikutip dari buku Dongeng Si Kancil dan Hewan-hewan Belantara, penerbit Noktah (2018).
Monyet bersahabat baik dengan Penyu. Mereka selalu pergi bersama. Namun sayang, Monyet pelit dan rakus. Sifat ini sangat tidak disukai Penyu.
“Hei Monyet, aku sudah tidak punya makanan lagi, tolong berilah aku pisangmu satu saja.” Kata si Penyu memohon.
“Tidak, Penyu. Makananku juga sudah habis. Apa yang akan aku makan besok?” jawab Monyet.
Penyu sedih mendengar jawab Monyet. Ia pun pulang ke rumah, meninggalkan Monyet yang sedang makan pisang sendirian. Di jalan, ia bertemu Kancil dan Kupu-kupu.
“Hei, Penyu, mengapa kamu terlihat murung?” tanya Kupu-kupu.
“Aku kelaparan, Teman-teman.” Jawab Penyu.
“Kasihan sekali. Bukankah Monyet baru saja memanen pisang. Mengapa kamu tak pergi memintanya?” tanya Kancil.
Penyu menggeleng. “Ia tidak memberiku.”
“Ya sudah, ayo ke rumahku. Aku punya buah-buahan untuk kamu makan.” Kata Kancil.
Mereka pun pergi ke rumah Kancil. Sesampainya, Penyu makan dengan lahap. Setelah itu, mereka berunding untuk membuat jera si Monyet. Lalu mereka membuat sampan dari batang pohon.
Sampan itu diberi lubang di dasarnya. Pada hari yang ditentukan, Penyu datang menemui Monyet. “Hei, Monyet, temanku memiliki pohon pisang yang sangat banyak di hutan seberang sungai. Ayo kita ke sana untuk makan pisang.”
Karena serakah, Monyet mau pergi bersama Penyu. Padahal monyet tidak bisa berenang. Kancil dan Kupu-kupu ikut di sampan.
Ketika sampai di tengah sungai, Kancil membuka sumbatan di dasar sampan. Seketika air masuk ke dalam sampan. Monyet panik. Dengan sigap, Kupu-kupu terbang. Penyu menceburkan diri ke dalam air, disusul Kancil yang berpegangan pada tubuh Penyu.
“Tolong aku, Teman-teman!” teriak Monyet.
“Itulah akibatnya jika kamu bersikap serakah, Monyet!” teriak Kupu-kupu.
Setelah beberapa waktu, Penyu kasihan dengan nasib Monyet. Ia berenang dan menolongnya.
“Terima kasih, Penyu. Maafkan aku karena selama ini serakah, Monyet!” teriak Kupu-kupu. Setelah beberapa waktu, Penyu kasihan dengan nasib Monyet. Ia berenang dan menolongnya.
“Terima kasih, Penyu. Maafkan aku karena selama ini serakah. Aku berjanji akan mengubah sikapku ini.” Kata Monyet. Monyet menempati janjinya kepada Penyu. Mereka pun menjadi sahabat yang lebih akrab dari sebelumnya.