Oki dan Kereta


Oki sangat senang. la mendapat hadiah kereta-keretaan dari Ratu Bidadari. Lengkap dengan rel keretanya. Wow, keren sekali. "Jes jes jes..." Oki asyik meniru bunyi kereta.

"Wah, lebih asyik kalau aku bisa naik mainan ini!" khayal Oki. "Hmm, tapi aku harus jadi kecil dulu," gumamnya. Dari jendela Oki melihat Nirmala sedang minum teh dengan para dayang.

Pelan-pelan Oki merayap di rumput. Ups! Oki mencuri tongkat wasiat Nirmala. Sementara Nirmala sedang asyik ngobrol dengan para dayang.

"Hihihi... akhirnya angan-anganku bisa terjadi!" tawa Oki gembira. Cepat cepat ia mengayunkan tongkat wasiat ke arah tubuhnya. Syuuut! Tubuh Oki kini  jadi kecil. "Horeee.... Aku bisa naik kereta sekarang!" serunya sambil menekan tombol kereta. Jes jes jes... Kereta mulai bergerak. Oki cepat-cepat naik.

Tak lama kemudian, Nirmala masuk ke ruang main itu. Juga para dayang. "Huh, Oki memang malas. Coba lihat! Kereta-keretaannya tidak dimatikan dan ditinggal pergi," keluh seorang dayang. Mereka tidak melihat Oki di dalamnya.

Dayang itu menyimpan kereta-keretaan di dalam laci  "Heei, jangan masukkan aku di laci!" teriak Oki panik.  Namun dayang itu tidak mendengarnya.

 "Nirmalaaa... toloong!" teriak Oki. Samar-samar Nirmala  mendengarnya. la juga menemukan tongkatnya tergeletak di dekat rel. "Hmm, Oki pasti ada di kereta itu!" tebak Nirmala.

 "Sim salabim!" Nirmala mengayunkan tongkat wasiatnya. Syuuut! Oki jadi besar lagi. "Hahaha, ada kurcaci hijau di dalam laci!" ledek para dayang. Wah, malunya Oki. (Cerita: Vanda Parengkuan/ Dok. Bobo; Ilustrasi: Iwan Darmawan/ Dok. Bobo