Pakaian Adat Sangkarut (Kalimantan Tengah)
Baju sangkarut merupakan salah satu pakaian adat Kalimantan Tengah yang secara resmi diakui oleh pemerintah sebagai bagian dari warisan budaya daerah ini. Sama halnya dengan lagu daerag kalimantan Utara dan lagu daerah Kalimantan Barat yang telah diakui pemerintah.
Pakaian ini terbuat dari kulit kayu keras yang telah diproses dengan cermat hingga bentuknya menyerupai kain. Biasanya, baju Sangkarut memiliki desain yang polos tanpa motif tambahan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak motif yang dimiliki, seperti:
- Motif Harimau
Motif harimau yang hadir di pakaian adat Kalimantan Tengah mencerminkan kekuatan dan keberanian. Harimau adalah salah satu hewan yang dianggap sakral dan memiliki nilai simbolis tinggi dalam budaya Kalimantan.
Dalam desain pakaian, motif harimau seringkali digunakan untuk menonjolkan sifat-sifat yang dihargai dalam masyarakat, seperti keberanian, kekuatan, dan ketegasan. Pola ini juga menggambarkan kekuatan alam dan kekuatan spirit hewan yang dianggap sebagai pelindung.
- Motif Akar
Baju sangkarut juga memiliki motif akar tumbuhan. Motif ini menggambarkan akar tanaman yang merambat ke tanah. Desain ini melambangkan keterhubungan dan akar budaya yang mendalam antara masyarakat dan alam.
Motif akar dapat diartikan sebagai simbol kekuatan, stabilitas, dan keterikatan dengan tanah dan leluhur. Secara filosofi, motif akar ini mencerminkan pentingnya menjaga hubungan dengan warisan dan tradisi.
- Motif Burung Enggang
Burung enggang ini menjadi salah satu simbol kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah. Motif burung enggang pada baju adat Kalimantan Tengah melambangkan kebanggaan, kehormatan, dan kemuliaan. Sama seperti peninggalan kerajaan Tarumanegara yang masih dihormati sampai saat ini.
Burung enggang dianggap sebagai makhluk suci dalam budaya Kalimantan dan sering dikaitkan dengan mitos dan cerita rakyat. Desain ini tidak hanya menambah keindahan pakaian, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan budaya yang mendalam.