Sabuk Nabi Sulaiman
Sabuk Nabi Sulaiman
(sumber: buku Kisah Petualangan Seru Kancil dan Teman-Temannya oleh Desi Nurul Anggraini dkk)
Di siang hari terik matahari terasa panas. Kancil yang baru bangun dari tidurnya merasa lapar. Lalu ia pergi mencari makanan ke hutan. Di tengah perjalanan, ia dihadang oleh seekor Macan.
Lalu Macan berkata, "Hai... Kancil aku sudah tiga hari tidak makan. Relakah dirimu kujadikan makan siangku?"
Kancil menjawab, "Mau memakanku? Siapa takut! Tapi sebelum kamu memakanku, aku punya permintaan terakhir."
"Baiklah Cil, akan kukabulkan," kata Macan dengan menyingkat nama Kancil.
"Terima kasih Can. Sekarang kamu pejamkan matamu!" Pinta Kancil.
"Lho kok begitu? Pakai pejam mata segala?" tanya Macan.
Kancil menjawab "Iya Can karena aku ingin mencari makan dulu, agar badanku gemuk."
"Baiklah," kata Macan.
Dengan sekuat tenaga Kancil lari.
Macan bertanya, "Sudah Cil....!"
"Beluuummm......." jawab Kancil sambil lari secepatnya.
Macan bertanya lagi, "Sudah, Cil...!"
Sayup sayup suara Kancil menjawab, "Beeluuuumm.......!"
Ketiga kali Macan memanggil. Kini Kancil tidak menjawab. Mungkin ia sudah jauh dari Macan. Macan pun membuka matanya, "Eh... ke mana si Kancil? Jangan-jangan dia menipuku," gerutunya dalam hati.
Macan mencari Kancil ke sana kemari tapi belum menemukannya. Macan pun geram dan terus mencari Kancil. Sementara itu, Kancil berlari dan mencari tempat bersembunyi yang aman. Kancil selalu melihat ke belakang. Ia takut Macan menemukannya.
Kancil menjadi kurang waspada dengan apa yang ada di depannya, "Happp... aduuhh....!" Hampir ia menabrak ular yang sedang tidur. Langkahnya terhenti sambil mencari akal. Dalam sekejap pula Macan menemukan Kancil, "Hai, Cil. Mau ke mana lagi kau. Mau menipuku lagi ya?"
"Ahhh.. tidak..." jawab Kancil.
"Aku sudah lapar Cil. Relakanlah dirimu untuk kumakan," kata Macan.
"Tunggu sebentar Can. Aku sedang ada tugas diperintahkan Baginda Nabi Sulaiman. Kata Baginda, siapa yang dapat memakai sabuk ini maka dia akan ditakuti seluruh binatang yang ada di dunia ini."
"Ini kan Ular Cil...?" kata Macan.
"Bodoh kau Can.... Ini kan Sabuk Ajaib," balas Kancil
"Kalau begitu sini kucoba?" kata Macan.
"Jangannn..!" kata Kancil dengan siasatnya.
"Kalau tak boleh, kau langsung kumakan!" gertak Macan.
Kancil menjawab, "Baiklah, kalau begitu."
Sang Macan memasang Ular yang dianggap sabuk. Tetapi tiba-tiba Ular bangun dan berkata, "Macan kurang ajar. beraninya kau mengganggu istirahatku." Dengan sekilat Ular membelit tubuh Macan dan menggigitnya.
Macan tak mau kalah. Ia balas dengan menggigit perut Ular. Kancil tak mau tahu siapa yang menang dan siapa yang kalah, ia pergi meninggalkan tempat itu.