Si Burung Hantu Pemarah dan Seekor Belalang

Diceritakan, ada sebuah pohon tua yang di dalamnya hidup burung hantu yang galak dan pemarah.


Burung tersebut sangat tidak suka jika ada yang menganggu tidurnya di siang hari.


Dan saat malam hari, mereka bangun dengan suaranya sambil mencari serangga, katak, tikus, dan kumbang untuk menjadi santapannya.


Di sore hari pada musim panas, burung hantu sedang tertidur di lubang pohon. Namun, tiba-tiba ada belalang yang sedang bernyanyi.


Burung tersebut pun merasa sangat terganggu dan memintanya untuk segera pergi.


“Hei, pergi dari sini kau, belalang! Apa kamu tak punya sopan santun menganggu tidur orang yang sudah tua?” Ucap burung hantu.


Belalang tersebut pun menjawab dengan nada tinggi dan perkataan yang kasar, bahwa ia juga memiliki hak atas pohon tersebut.


Bahkan, bukannya berhenti, ia justru melanjutkan nyanyiannya dengan suara yang lebih keras.

Burung hantu itu menyadari, bahwa berdebat tidak ada gunannya.


Sementara siang hari matanya masih rabun, sehingga ia tidak bisa memberikan hukuman.


Akhirnya, burung tersebut berpikir dan mencari cara untuk menghukum belalang tersebut.


Ia pun menengookkan kepalanya ke lubang pohon dan berkata dengan ramah.


“Hai belalang, jika aku terus bangun aku pasti mendengar kamu bernyanyi.


Tahu tidak, ada buah anggur di sini. Kalau kamu mau, ke sinilah. Dengan memakan anggur ini, suaramu akan seperti Apollo karena ini kiriman dari Olympus”.


Belalang itu pun terhanyut dengan rayuan burung hantu itu.


Ia lantas melompat ke sarang tersebut dan karena burung hantu sudah langsung bisa melihat belalang dengan matanya, maka belalang langsung diterkam dan dimakan oleh burung hantu.