5 Cara Dukung Anak agar Sukses, Sekolah Mahal Bukan Jaminan!
5 Cara Dukung Anak agar Sukses, Sekolah Mahal Bukan Jaminan!
Di balik kesuksesan setiap anak, pasti ada peran orang tua yang mendukung impian mereka. Orang tua bahkan rela mengorbankan berbagai hal agar sang anak dapat meraih cita-citanya.
Hanya saja tak jarang juga ada orang tua yang masih memiliki mindset yang keliru. Mereka berpikir anak bisa menjadi sukses jika mendapat pendidikan dari sekolah yang termahal dengan fasilitas nomor wahid. Namun, ternyata hal tersebut bukan satu-satunya faktor penentu anak bisa sukses.
Dikutip dari CNBC Make It seorang psikolog pendidikan bernama Michele Borba mengungkapkan terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang anak agar dapat sukses. Ia menemukan soft skill nomor satu dalam menentukan kesuksesan seorang anak adalah ketekunan.
Anak-anak yang memiliki ketekunan maka mereka akan percaya diri dan selalu berusaha untuk membuat usahanya membuahkan hasil. Mereka cenderung tetap termotivasi untuk bekerja keras dan selalu menyelesaikan apa yang mereka mulai, meski selalu menemukan kendala dalam prosesnya.
Untuk itu, maka orang tua perlu mendukung anaknya untuk memiliki ketekunan agar mereka bisa meraih impiannya. Mengutip CNBC Indonesia, berikut ini adalah lima cara orang tua untuk membuat anaknya bisa sukses.
1. Melatih Anak Tidak Mudah Putus Asa
Putus asa merupakan hal pertama yang perlu dihindari saat seseorang ingin sukses. Orang tua perlu memupuk keyakinan anak untuk terus tekun dan menjauhkan mereka dari faktor yang bisa membuat mereka putus asa.
Cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menghindarkan anak dari perasaan putus asa adalah dengan memberikan tekanan kepada anak dengan mengapresiasi usaha yang dilakukan anak, bukan hasilnya.
Selain itu, berilah anak pemahaman bahwa kesuksesan bersifat sementara dan selalu pahami tingkat kemampuan anak.
2. Latih Anak untuk Mandiri
Michele Borba dalam buku "Thrivers: The Surprising Reasons Why Some Kids Struggle and Others Shine", menyebutkan jika orang tua melakukan sesuatu untuk anak, maka mereka akan semakin bergantung kepada orangtuanya dan kemungkinan membuatnya mandiri semakin kecil.
Orang tua sebaiknya tidak terlalu sering membantu anak dalam melakukan sesuatu melainkan harus diajarkan mandiri sejak dini.
3. Beri Anak Apresiasi
Seorang psikolog dari Stanford University bernama Carol Dweck mengatakan kecerdasan anak cenderung tidak bertahan saat kepintaran mereka dipuji karena mereka jadi cepat puas. Meski demikian, anak akan merasa lebih termotivasi dan berusaha keras saat dipuji atas usahanya, bukan hasilnya.
Carol menyebut jika seorang anak dipuji karena usahanya, maka mereka akan cenderung berkembang ketekunannya. Mereka pun akan menjadi terdorong untuk sukses tanpa mengharapkan imbalan misalnya hadiah.
4. Biarkan Anak Beristirahat Sejenak
Seorang dewasa tidak bisa didorong dengan keras dan secara terus-menerus, apalagi seorang anak. Di saat mereka terlihat lelah dan ingin menyerah dengan apa yang sedang dikerjakannya, maka berilah ia waktu beristirahat.
Hal ini dapat mengajarkan kepada anak tentang tidak baiknya bekerja secara terus-menerus hingga merasa lelah. Berilah pemahaman kepada mereka bahwa mereka hanya perlu melakukan aktivitas hingga waktu telah habis.
5. Validasi Perasaan Anak
Validasi perasaan anak penting saat mereka sedang merasa tidak dapat menemukan jalan keluar dari sebuah masalah. Bila hal tersebut terjadi, maka orang tua harus memberinya pemahaman bahwa perasaan tersebut adalah normal.
Setelah anak mengetahui kesalahan yang telah menghalanginya dalam meraih sesuatu tersebut, kemudian buatlah mereka fokus mengatasinya. Selain itu, ajaklah mereka untuk istirahat setelah bekerja keras.
*dikutip langsung dari detik.com