Atuf Sang Penakluk Matahari
Cerita Rakyat dari Maluku
Oleh Rudi Zofid
Siapa petarung paling perkasa di seluruh muka Bumi? Orangnya
adalah Atuf, lelaki Sifnana yang datang dari Pulau Babar menjadi pahlawan bagi
orang Tanimbar. Dia mengalahkan lawannya dalam satu-satunya pertarungan paling
dramatis. Lawannya bukanlah sembarang lawan. Bukan juara dunia tinju, juara
gulat, atau juara pencak silat. Atuf bertarung melawan Matahari dan dia tampil
sebagai pemenang.
Tokoh Atuf yang legendaris ini hidup dalam memori masyarakat
Maluku Tenggara, khususnya masyarakat yang mendiami Pulau Babar, Selaru,
Yamdena, Kei Besar, dan sebagian Nusa Tenggara Timur. Pulau-pulau yang terpisah
oleh lautan itu menjadi terhubung karena adanya kesamaan cerita tentang Atuf.
Atuf hidup pada zaman purbakala, ketika jarak langit dan bumi
sangat dekat. Saking dekatnya, orang di puncak gunung tinggi seakan sanggup
menggapai langit dengan lambaian tangan. Pada masa itu, di langit hanya ada
Matahari. Bila malam tiba, langit sangat hitam kelam karena belum ada bulan dan
bintang-bintang.
Bola Matahari berukuran sangat besar dibandingkan dengan
Matahari yang ada saat ini. Jarak Matahari dengan bumi pun sangat dekat.
Matahari terbit dan terbenam secara tidak teratur. Matahari berlaku seperti
makhluk bernyawa sehingga sanggup mengatur pergerakan sendiri dengan seenaknya.
Terkadang pada pagi hari, Matahari mengintip saja dari ufuk
timur dan tidak menuju ke barat. Akibatnya, orang tidak merasakan adanya senja.
Pada hari yang lain, Matahari terbit kemudian berjalan hingga ke atas kepala.
Tetapi, setelah itu, kembali lagi ke ufuk timur
Sumber:
“Atuf Sang Penakluk Matahari”. Kemdikbud.go.id, https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/ceritarakyat/1ff8a7b5dc7a7d1f0ed65aaa29c04b1e-baca