La Tadamparek Puang Rimaggalatung
Cerita Rakyat dari Sulawesi Selatan
Oleh Andi Herlina
Palakka adalah salah satu kerajaan yang cukup makmur, yang
diperintah oleh Raja (Arung) Palakka. Seorang pemimpin yang sangat dicintai
oleh rakyatnya. Beliau memerintah dengan adil dan bijaksana. Tidak heran
jikalau ia selalu disanjung dan dipuja oleh rakyat Palakka. Namun, di balik
kesuksesannya menjadi arung, ada hal yang ia gelisahkan. Di usianya yang sudah
tua, ia belum memiliki calon pewaris takhta Kerajaan Palakka. Anaknya We Tenri
Lawi yang telah dinikahkan dengan La Tompiwanua, seorang keturunan dari
Kerajaan Cinnotabi, belum dianugerahi seorang anak.
Setiap hari Arung Palakka tanpa bosan-bosannya memohon kepada
dewata agar kelak sebelum ia meninggal, ia memperoleh cucu dari garis
keturunannya sendiri. Rakyat Palakka pun turut merasakan kegelisahan Arung.
Mereka dengan rela dan ikhlas berdoa semoga di istana lahir seorang anak
pewaris Kerajaan Palakka.
Setelah menunggu selama bertahun-tahun, akhirnya dewata
mengabulkan doa arung dan rakyat Palakka. We Tenri Lawi mengandung setelah
bertahun-tahun ia menginginkannya. Kabar kehamilan ini menjadi angin segar bagi
seluruh rakyat. Mereka berpesta sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas terkabulkannya doa-doa yang selama ini mereka panjatkan.
Arung Palakka tak kalah senang mengetahui putrinya telah
mengandung. Beliau merasa bahwa usahanya untuk terus berdoa kepada pemilik alam
ini tidaklah sia-sia. Setiap usaha yang diiringi dengan berdoa suatu saat akan
terkabul. Sebagai bentuk rasa syukurnya, Arung Palakka berjanji akan mendidik
cucunya menjadi seseorang yang cerdas, jujur, bijaksana, dan adil.
Sumber: