Cerita rakyat Alue Naga dan Sultan Meurah, legenda dari Aceh
Legenda Alue Naga merupakan salah satu cerita rakyat yang termuat dalam buku "Kumpulan Cerita Nusantara 2" yang ditulis oleh Rifqi Aji (2019).
Di tanah Aceh,
hiduplah seorang sultan bernama Meurah, yang terkenal baik dan bijaksana. Dia
sering berkeliling ke desa-desa untuk mendengar keluh kesah rakyat yang jauh
dari jangkauannya.
Pada suatu hari,
Sultan Meurah berkunjung ke desa di Aceh dan mendengar keluhan rakyat tentang
hilangnya hewan ternak dan seringnya merasakan gempa di daerah tersebut. Salah
seorang warga mengeluh, "Sultan, sapi saya hilang tadi dini hari. Kemarin
juga 2 kambing tetangga saya hilang entah kemana."
Sultan Meurah prihatin dengan masalah ini dan memerintahkan sahabatnya,
Renggali, untuk menyelidiki kejadian tersebut. Renggali pun bergegas menuju
bukit yang menjadi sumber gempa. Di sana, ia menemukan genangan air yang luas
dan mendengar suara menggelegar dari dalamnya.
Renggali mencari asal
suara dan terkejut melihat seekor naga besar yang tertutup semak belukar.
"Tolong, maafkan aku!" seru suara itu, diikuti oleh gempa yang
terjadi.
Sang naga mengaku
sebagai sahabat dari ayah Sultan Meurah yang telah meninggal. Naga tersebut
merindukan ayahnya dan meminta Renggali untuk memanggil Sultan Alam.
Namun, Sultan Alam sudah tiada, dan saat Sultan Meurah mendengar permintaan
sang naga, ia bertanya, "Apa yang sebenarnya membuatmu lumpuh?"
Naga itu mengungkapkan
dengan terisak bahwa dulu ia diperintah oleh Sultan Alam untuk mengantar pedang
ke sahabatnya, Tuan Tapa, dan Raja Linge. Sebagai ganti atas kerjanya, Tuan
Tapa memberi 6 ekor kerbau.
Namun, saat
perjalanan, godaan untuk memakan 2 ekor kerbau membuatnya memfitnah salah satu
anak buah Raja Linge, yang akhirnya dibunuh oleh Raja Linge. Karena
perbuatannya yang jahat, naga itu lumpuh oleh pedang Raja Linge.
Sultan Meurah dan
Renggali merasa iba mendengar cerita sang naga dan mencabut pedang yang
menyebabkan lumpuhnya naga tersebut. Setelah pedang lepas, sang naga diminta
untuk kembali ke tempatnya berasal yaitu di laut.
Sambil menangis, naga
itu pun menggeser tubuhnya menuju laut dan membentuk sungai kecil bernama Sungai
Alue Naga.