Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang
Cerita Rakyat dari DI Yogyakarta
Oleh Herry Mardiyanto
Sudah larut malam, namun Panembahan Senopati masih saja
termenung di beranda keraton. Sesekali ia menarik napas panjang, menerawang
kegelapan malam. Kegelisahan terus mengendap di dalam hatinya.
“Tak usah cemas Ingkang Sinuwun. Hamba setuju dengan rencana perluasan
Kerajaan Mataram. Terlebih rencana itu untuk menyejahterakan rakyat Mataram.”
Panembahan Senopati memandang jauh ke depan menembus kepekatan
malam. Di kejauhan terdengar suara jangkrik berkepanjangan.
“Akan tetapi, aku tak ingin terjadi peperangan yang bisa
menimbulkan korban,” ujar Panembahan Senopati memecah kesunyian.
“Hamba juga sependapat dengan pemikiran Ingkang Sinuwun,” lanjut
Ki Gede Panembahan yang tetap duduk di sudut ruangan. Di depannya terletak meja
marmer bundar dengan dua cangkir wedang jahe yang masih mengepul hangat.
“Lalu, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya memperluas
wilayah kekuasaan tanpa menyerang kerajaan lain?”
Sumber:
“Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang”. Kemdikbud.go.id, https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/ceritarakyat/9a1158154dfa42caddbd0694a4e9bdc8-baca.
Diakses pada 10 Maret 2023