Raja Indra Pitara
Cerita Rakyat dari Sulawesi Tenggara
Oleh Rahmawati
Dahulu kala, di Kerajaan Burinaga, bertahta seorang raja yang
memerintah dengan arif dan bijaksana. Rakyatnya dapat bekerja dengan aman dan
tenang sehingga kehidupan mereka sejahtera. Sayangnya, kehidupan keluarga sang
raja terasa belum lengkap karena belum hadirnya seorang putra yang diharapkan
dapat menjadi penerus kerajaan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh raja dan
permaisuri. Tak terbilang banyaknya orang pintar dari berbagai penjuru kerajaan
yang dipanggil ke istana untuk mencari penyebab yang membuat raja belum
dikaruniai keturunan.
“Andaikata Yang Kuasa berkenan memberiku seorang anak, aku akan
ikhlas sekalipun tidak melihat jasadnya.” Suara itu terdengar perlahan, tetapi
di dalamnya tersirat sejuta kegalauan. Terlihat kemasygulan dalam raut wajah
sang raja.
“Kanda!” Permaisuri yang sedang duduk menenun terkejut, seketika
ia menghentikan tenunannya.
“Kenapa, Adinda? Saya kira Dinda mengerti perasaan Kanda. Umur
kita kian hari semakin bertambah. Kerajaan ini butuh seorang penerus. Saya
tidak bisa bayangkan bagaimana nasib kerajaan ini jika nantinya kita sudah tua
dan belum punya anak.”
“Perasaan kita sama, Kanda. Kecemasan, kebimbangan Kanda juga
Dinda rasakan. Saya yakin semua ada jalan keluarnya. Kita tidak boleh berputus
asa dari rahmat-Nya. Kita harus sabar, Kanda. Kita tidak boleh lelah berdoa dan
berusaha. Dinda yakin kalau kita terus-menerus meminta kepada-Nya pasti akan
diberi keturunan.”
Hari demi hari berlalu. Sebulan sejak percakapan itu, permaisuri
pun hamil. Kehamilan permaisuri disambut dengan penuh kebahagiaan. Kebahagiaan
tidak saja dirasakan oleh raja dan permaisuri, tetapi juga oleh seluruh rakyat
Kerajaan Burinaga. Permaisuri mendapat perlakuan yang sangat istimewa baik dari
raja maupun dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Semasa kehamilan
tersebut, perhatian dan kasih sayang raja hanya tertuju kepada permaisuri. Apa
pun yang ingin dimakan oleh permaisuri segera disiapkan.
Sumber:
“Raja Indra Pitara”. Kemdikbud.go.id, https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/ceritarakyat/f2217062e9a397a1dca429e7d70bc6ca-baca.
Diakses pada 10 Maret 2023