Raja Subrata
Cerita Rakyat dari Jawa Tengah
Oleh Ririen Ekoyanantiasih
Di negeri Banjarharja bertahtalah seorang raja yang bernama Raja
Subrata. Permaisurinya bernama Dewi Susilawati. Raja Subrata mempunyai dua
orang putra mahkota yang bernama Pangeran Aditya dan Pangeran Yuda.
Pemerintahan Raja Subrata dibantu oleh seorang patih yang
bernama Patih Jaya. Berkat kejujuran dan ketekunannya, ia menjadi tangan kanan
raja. Hal itu membuat iri hati Ki Tua.
Ki Tua adalah seorang juru tenung kerajaan. Ia dipercaya menjadi
ketua juru tenung di kerajaan karena ramalannya selalu tepat. Kepandaian Ki Tua
sangat terkenal, tetapi tidak didukung oleh sikap yang baik. Ia selalu iri
kepada orang lain, terlebih-lebih kepada Patih Jaya.
Suatu hari raja mengeluarkan pengumuman. Rakyat Banjarharja
berkumpul di lapangan, hendak mendengarkan keputusan raja yang akan disampaikan
oleh Patih Jaya.
“Demikian tadi putusan Raja, wahai rakyatku semuanya. Jadi,
mulai hari ini janganlah kalian menyembah berhala lagi, tetapi menyembah dan
memohon pertolonganlah kepada Tuhan Yang Mahakuasa,” kata Patih dengan suara
keras dan tegas.
Raja Subrata ingin rakyatnya percaya kepada Tuhan Yang
Mahakuasa, Tuhan yang menciptakan alam semesta ini beserta seluruh penghuninya.
Keputusan raja tersebut membuat sebagian orang merasa tidak aman, terutama para
juru tenung.
Sumber:
“Raja Subrata”. Kemdikbud.go.id, https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/ceritarakyat/eecca5b6365d9607ee5a9d336962c534.
Diakses pada 10 Maret 2023