Burung Ajaib
Cerita rakyat dari Kutai, Kalimantan Timur
Oleh Dina Alfiyanti Fasa
Suatu pagi, cuaca di Kerajaan Rimba Belantara terlihat cerah.
Penghuninya adalah binatang dari berbagai jenis yang berperilaku seperti
manusia. Setiap jenis binatang memiliki raja masing-masing. Pemegang kedudukan
tertinggi adalah Pemimpin Agung yang dijabat oleh Raja Pelanduk.
Sesuai dengan namanya, kerajaan itu terletak di kawasan hutan
belantara yang dikelilingi lautan luas. Pohon-pohon besar berdiri kokoh di
pinggir-pinggir negeri yang menjadi gerbang masuk ke kawasan Kerajaan Rimba
Belantara. Makin ke dalam makin pekat dan gelap oleh rimbunan dedaunan. Negeri
itu berbukit-bukit dan jarang didatangi manusia. Di belakang bukit sebelah
barat rombongan rusa yang dipimpin rajanya tengah merumput. Di atas pohon-pohon
besar sekawanan monyet bergelantungan tengah makan buah-buahan. Begitu pula
burung-burung ikut merubung pohon senduru yang tengah berbuah. Sementara di
bawah pohon, pasukan singa tengah bermalasmalasan.
Setelah memegang tampuk kekuasaan, Raja Pelanduk berhasil
menyelesaikan konflik antarbangsa binatang di Kerajaan Rimba Belantara yang
sangat luas itu, misalnya konflik antara bangsa Semut dan Gajah, konflik
Serigala dengan Kambing, serta konflik Kera dengan Singa. Semua persoalan dalam
kerajaan itu, satu per satu, bisa diselesaikannya dengan baik.
Dengan kecerdikannya sebagai Pemimpin Agung, Raja Pelanduk bisa
memecahkan setiap persoalan yang muncul di kerajaannya. Dengan
kebijaksanaannya, semua persoalan ditangani dengan baik. Walaupun dia bersikap
baik, dia tidak segan-segan bersikap tegas jika keadaan mengharuskan seperti
itu. Dia pun bisa bersikap menghibur jika suasananya cocok untuk itu. Gambaran
pelanduk yang cerdik, bijaksana, tegas, dan lucu benar-benar sesuai dengan
kenyataannya. Untuk itu, Raja Pelanduk atau Pemimpin Agung terkenal di seluruh
negeri dan mendapat kepercayaan penuh dari rakyatnya, bangsa binatang.
Akhir-akhir ini Pemimpin Agung banyak termenung di singgasana
kebesarannya, sebuah batu marmer mengkilap yang dikhususkan untuknya. Waktu
begitu cepat berlalu. Kejayaan masa lalu Kerajaan Rimba Belantara segera
berganti. Mmm … mengapa semuanya begitu cepat? Dulu sepanjang mata memandang
hanya kehijauan dan kesuburan. Kini semua itu terkikis secara perlahan.
Pohon-pohon di bukit mulai meranggas.
Sumber:
“Burung Ajaib”. Rumah
Belajar, http://118.98.228.242/product?id=NWQwNmU3Yzc1NWJmMWZiYTQzMmZhODQ3.
Diakses pada 10 Maret 2023