Arti Sebuah Kejujuran

Di sekolah ternama, ada enam siswi yang bersahabat yaitu Rena, Lia, Desy, Unez, Dinda dan Vony. Mereka sekarang duduk di kelas 9. Suatu hari mereka sedang disibukkan dengan tugas praktik melukis, jam sudah menunjukan 12.30 tetapi mereka belum selesai, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk giliran shalat dzuhur, yang pertama bagian Lia dan Vony.

Setibanya di masjid airnya gak ada jadi mereka turun ke bawah untuk wudhu, karena mukenanya ada satu jadi mereka giliran shalatnya itu pun di bagian kepala mukenanya besar, ketika Lia yang terlebih dahulu tiba-tiba ada Ary (lelaki yang Vony suka) waktu itu Vony jadi salah tingkah apalagi Ary dan teman-temannya masuk masjid untuk shalat, sewaktu Ary lagi wudhu di bawah Vony jadi mengurungkan niatnya untuk tidak jadi shalat walaupun dipaksa-paksa oleh Lia tetapi tetap aja tidak mau dengan alasan mukenanya jelek dan kotor. Lia pun penasaran kenapa Vony jadi begini tidak seperti biasanya.
Waktu itu Lia menyindir Vony 'kamu suka ya sama Ary? sampai-sampai gak mau shalat gara-gara mukenanya gini?' dengan gugupnya karena takut ketahuan, Vony bilang tidak. Padahal dari ekspresinya sudah terlihat banget dan itu yang membuat Lia lebih yakin lagi, saat di tempat penyumpanan sepatu hampir saja Lia mengatakan pada semua orang yang tadi terjadi di masjid, namun usaha Lia gagal karena Vony membekap mulutnya dengan kertas yang sedang dipegangnya.

Setelah itu mereka semua berkumpul sambil membicarakan tentang lukisan yang sudah dibuatnya, tetapi tidak dengan Vony, dia sedang menulis di belakang mereka. Tanpa sepengetahuan Vony, Lia membicarakan pada semuanya yang terjadi di masjid, 'ehh… tau gak, tadi tuh si Vony gak jadi shalatnya gara-gara malu memakai mukena yang ada di masjid selain itu dia juga malu sama kamu… Ary!' kata Lia. Mereka semua tertawa sambil memandang ke arah Vony, dia pun tidak bisa apa-apa hanya diam dan tertunduk malu, dia tidak habis pikir kalau Lia akan berbuat seperti itu, sekarang yang ada di hati Vony adalah sakit hati dan dendam pada Lia.

Ketika kembali ke kelas Vony duduk sambil tiduran di atas meja, mereka pikir Vony hanya sedang tiduran tetapi ketika Lia melihat ke bangkunya sedang nangis, Lia pun melontarkan kata maafkan beberapa kali tetapi tidak dijawab oleh Vony, kini Lia merasa bersalah dan di situ Lia ikutan menangis. Namun dengan nangisnya Lia, Vony tetap tidak bicara karena sakit hatinya yang terlalu dalam. Memang dari awal Vony tidak pernah bicara sama siapapun kalau Dia suka sama Ary, jadi akibatnya seperti ini. Kalau saja Vony bicara jujur dari awal mungkin teman-temannya tidak akan bilang apalagi mempermalukan Vony di depan semua orang.

Hari demi hari sudah terlewati, tetapi Vony masih menghindar dari mereka. Akhirnya persahabatan yang mereka jalani kini sekarang sudah hancur dan berpisah satu sama lainnya.