Kisah La Tongko-Tongko
Kisah
La Tongko-Tongko
Kisah La Tongko-Tongko berasal dari cerita rakyat
Sulawesi Selatan. Melansir buku Cerita Rakyat Daerah Wajo di Sulawesi Selatan,
di kisahkan hidup seseorang anak yang sangat bodoh bernama La Tongko-Tongko.
Suatu hari, La Tongko-Tongko mengatakan kepada
ibunya bahwa dia ingin menikah. Ibunya mengatakan untuk mencari gadis yang
ingin menikah dengannya.
La Tongko-tongko pun pergi berjalan-jalan untuk
mencari perempuan. Tidak lama kemudian La Tongko-tongko bertemu gadis pembawa
kentang dan mengatakan kepada gadis tersebut bahwa Ia ingin menikahinya. Gadis
tersebut pun melemparnya dengan kentang. Hal itu pun terulang saat La
Tong-tongko ia menemui pembawa belanga.
Tak putus asa, La Tongko-tongko kemudian masuk ke
sebuah sebuah tempat sepi penuh dengan semak-semak dan menemukan gadis. Dia
kembali mengutarakan keinginannya untuk menikahi gadis itu. Tetapi tidak
mendapat merespon karena ternyata gadis tersebut telah meninggal. Karena tidak
merespon saat diajak menikah, La Tongko-tongko menganggap gadis itu setuju dan
membawanya pulang. Ibunya pun kaget melihat mayat di rumahnya.
Ketika La Tongko-tongko bertanya kepada ibunya,
bagaimana Ia mengetahui bahwa itu mayat. Sang ibu mengatakan hal itu diketahui
dari bau mayat dari gadis itu.
Malam harinya, La Tongko-tongo tiba-tiba mencium
bau busuk saat makan malam bersama ibunya. Ia pun mengatakan bahwa ibunya sudah
mati dan ingin menguburnya. Padahal sang ibu hanya kentut. Ibunya pun lari
keluar menjauhi La Tongko-tongko.
Kemudian tak lama La Tongko-tongko pun kentut.
Setelah mencium bau busuk dari tubuhnya, Ia pun mengubur untuk tubuhnya
sementara kepalanya tetap di atas tanah.
Pesan moral yang paling ditekankan pada cerita
rakyat Sulawesi Selatan ini adalah berpikirlah sebelum bertindak dan tidak
menelan mentah-mentah informasi yang diterima.