Perasaan saya terhadap keluarga saya telah mengalami perubahan yang signifikan. Ada saat ketika saya memendam rasa kesal, tetapi itu berubah karena sebuah kejadian penting.

Suatu hari, saya merasa sangat marah kepada ibu saya karena tidak mengizinkan saya untuk berpartisipasi dalam pameran seni sekolah. Di tengah suasana yang panas, saya membuat keputusan impulsif untuk kabur dari rumah, tetapi akhirnya saya tersesat dalam prosesnya.

Ibu saya, yang kewalahan dan bingung, mencari saya di sekitar rumah, dan bahkan tetangga kami ikut mencari, sambil mendengar bahwa ibu saya menangis.

Akhirnya, ibu saya menemukan saya, terdampar di jalan yang sepi. Ia memeluk saya erat-erat, air matanya mengalir deras saat ia mengungkapkan betapa tidak terbayangkan rasanya kehilangan anaknya.

Sejak saat itu, saya mulai menyadari besarnya cinta keluarga saya. Pengalaman inilah yang memicu kasih sayang yang abadi bagi mereka di dalam hati saya, dan saya telah menyayangi mereka sejak saat itu.