Uder Mancing

Alkisah, di sebuah kampong, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Uder. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah gubuk yang berada di tepi sungai. Uder seorang pemalas. Semua pekerjaan dianggapnya berat. Hanya tidur dan memancing yang menjadi kegemarannya. Jika tidak memancing, ia hanya tidur di rumah sampai berjam-jam. Bahkan, ia terkadang tidur dari pagi hingga sore hari. Ia baru bangun saat perutnya lapar dan kembali tidur setelah perutnya kenyang. Begitu pula halnya dengan memancing, Si Uder terkadang berhari-hari tidak pulang ke rumahnya. Ia sangat bangga jika pulang ke rumah membawa ikan walau hanya satu ekor atau hanya ikan kecil sekalipun. Oleh karena itu, orang-orang kampong memanggilnya Uder Mancing.