Perjalanan ke Desa

Perjalanan ke Desa

Saat liburan, Dayu, Udin, Siti, Lani, Beni, dan Edo bersepeda menyusuri jalan di sekitar sekolah. Tanpa disadari, mereka sampai di daerah pedesaan. Pohon-pohon menjulang bagai deretan raksasa berjajar. Ada pohon mahoni, pohon asem, dan pohon mangga. Pemandangan yang sangat indah.

Di ujung jalan, mereka berjumpa seorang tua, Pak Jajak namanya. la mengumpulkan daun-daun kering ke dalam karung dan akan membawanya pulang.

"Untuk apa daun-daun kering itu, Pak?" tanya Dayu. "Untuk pembuatan pupuk kompos. Ayo, ikut Bapak ke kebun!" jawab Pak Jajak.


Pak Jajak mengajak Doyu dan teman-teman berkunjung ke kebunnya. Di sana, Pak Jajak memelihara berbagai hewan ternak, seperti ayam, bebek, kambing, dan sapi, la juga memelihara kerbau untuk membajak sawah.

Pak Jajak bercerita bahwa doun itu bahan campuran untuk membuat pupuk. Caranya, sampah daun kering itu dicampur dengan kotoran hewan terak, ditumpuk, don didiamkan. Sekitar 2 bulan, campuran itu akan hancur menjadi pupuk alam yang disebut kompos.

"Pupuk kompos ini disukai petani karena murah, mudah dibuat, dan sangat baik untuk meningkatkan hasil panen," jelas Pak Jajak. (Mas)