Kecanduan Game Online pada anak Sekolah Dasar

Terjadinya arus globalisasi yang semakin lama semakin meningkat, menyebabkan perkembangan teknologi yang semakin canggih karena menghasilkan berbagai produk teknologi yang tidak terhitung jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia maupun hanya untuk sekedar hiburan. Salah satu produk teknologi yang sedang marak dan heboh dikalangan anakanak atau pelajar sekolah dasar pada saat ini adalah game online. Game online yang merupakan permainan yang dimainkan secara bersamaan dengan pemain yang tidak terbatas banyaknya untuk mencapai tujuan, melaksanakan misi, dan meraih nilai tertinggi dalam dunia virtual (Samuel,2010)

Di zaman modern ini, game online sudah tidak asing lagi dan sudah menjamur dimanamana. Game online telah menjadi gaya hidup baru bagi kalangan anak muda atau pelajar sekolah dasar, karena dapat memberikan kesenangan dan tantangan yang dapat memberikan kepuasan tersendiri, menghilangkan stress setelah melakukan aktivitas yang padat dan serius, dan untuk mengisi waktu luang setelah menjalankan aktivitas yang melelahkan. Di dalam game online, banyak di temui berbagai macam permainan, mulai dari yang ber-genre olahraga, balapan, perang-perangan, tembak-tembakan, dan lain sebagainya, yang dapat menumbuhkan interaksi social dan mengajarkan seorang anak untuk mempunyai daya konsentrasi yang tinggi. 


Game online yang didominasi oleh kalangan anak-anak atau pelajar sekolah dasar dapat menyebabkan para pemainnya kecanduan atau ketagihan, dan dapat memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan maupun jiwanya. Banyak dampak negative yang ditimbulkan ketika anak-anak atau pelajar sekolah dasar sudah mengalami kecanduan atau ketagihan dengan aktivitas game online, salah satunya adalah kurangnya waktu belajar yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar. 


Berdasarkan kajian teoritis dengan mengumpulkan banyak informasi, menemukan hubungan dengan sumber yang berbeda, membandingkan hasil penelitian berdasarkan data actual (bukan angka), dan menemukan hasil sebenarnya. Dalam artikel ini, penulis melakukan studi sosiologis tentang game online. Sumber literature yang digunakan meliputi berbagai sumber buku, penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasikan, hingga penulis memaparkan mengenai dampak serta upaya menanggulangi kecanduan game online pada anak-anak atau pelajar sekolah dasar. 


Teori tindakan sosial Max Weber digunakan dalam penulisan artikel ini, dikarenakan teori Weber menyatakan bahwa tindakan individu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan pada tindakan orang lain, sedangkan tindakan individu yang diarahkan kepada obyek fisik tanpa dihubungkannya dengan tindakan orang lain bukan merupakan tindakan sosial. Dalam menganalisa kasus kecanduan atau ketergantungan beraktivitas game online terdapat tindakan affectual action yaitu tindakan yang dibuat-buat yang dipengaruhi oleh perasaan emosi dan kepura-puraan yang dilakukan oleh anak-anak atau pelajar sekolah dasar yang merupakan tindakan sukar dipahami, dan sangatlah tidak wajar/irasional (Ritzer, 1985).

*Di kutip langsung dari https://www.kompasiana.com*