Kisah Nabi Nuh A.S
Nabi Nuh AS merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani oleh umat Islam. Kisah Nabi Nuh AS yang paling terkenal ialah peristiwa banjir bandang besar yang menimpa kaumnya, yang tidak mau taat dan bertobat kepada Allah SWT. Pada saat tersebut, Nabi Nuh AS beserta pengikut setianya membuat kapal besar sehingga mereka bisa selamat dari azab pedih Allah SWT.
Kisah
Nabi Nuh AS tersebut dapat menjadi rekomendasi cerita anak yang dapat Bunda
bacakan kepada Si Kecil. Kisah Nabi Nuh AS banyak mengajarkan pesan moral dan
nilai-nilai kebaikan di dalamnya. Tak hanya itu, melalui cerita Nabi Nuh AS
Bunda sekaligus dapat menanamkan nilai-nilai keislaman kepada anak-anak melalui
beragam kisahnya.
Kisah Nabi Nuh AS dan kaumnya membuat kapal besar
Nabi
Nuh AS merupakan nabi yang melakukan dakwah selama 500 tahun dan meninggal di
usia 950 tahun. Nabi Nuh AS diutus oleh Allah SWT di antara kaum penyembah
berhala. Mereka yakin bahwa menyembah berhala dapat membawa kebaikan dan
menolak bala.
Nabi
Nuh AS berdakwah dengan sekuat tenaga kepada kaumnya yang keras kepala. Namun
demikian, selama berdakwah ia hanya mendapatkan 70 hingga 80 pengikut
saja.
Suatu
ketika, Nabi Nuh AS kemudian berdoa kepada Allah SWT. Nabi Nuh AS berdoa supaya
kaumnya diberi hidayah. Allah SWT mengabulkan doa tersebut dan memerintahkan
Nabi Nuh dan pengikutnya untuk membuat sebuah perahu besar.
Nabi
Nus AS dan para pengikutnya yang setia akhirnya membuat perahu di atas bukit.
Mereka menebang pohon dan menggunakan kayu-kayunya untuk membuat kapal. Kaum
Nabi Nuh AS yang keras kepala malah mengolok-olok pekerjaan tersebut.
Mereka
bahkan berani melempar kotoran kepada Nabi Nuh AS dan para pengikutnya ketika
mereka sedang membuat kapal.
Setelah
perahu Nabi Nuh AS selesai, beliau kemudian mengajak seluruh kaumnya untuk
masuk ke dalam perahu. Nabi Nuh AS juga membawa serta seluruh jenis binatang.
Masing-masing
sepasang untuk setiap jenisnya. Selain itu Nabi Nuh AS juga membawa benih
tumbuh-tumbuhan. Hal ini supaya kelak jenis hewan dan tumbuhan tersebut tetap
bisa berkembang biak.
Awan
pun mulai mendung disusul dengan suara gemuruh halilintar. Hujan lebat pun turun
amat lebatnya dan konon tak kunjung reda sampai 3 hari lamanya, hingga akhirnya
terjadilah banjir bandang. Kapal Nabi Nuh AS mulai terangkat karena air mulai
membanjiri daratan. Tidak ada tempat yang aman dari banjir saat itu kecuali
kapal Nabi Nuh AS
Hujan
turus selama empat puluh hari empat puluh malam. Setelah itu, hujan perlahan
mulai reda dan air perlahan mulai surut. Setelah 150 hari kemudian, Nabi Nuh AS
dan para pengikutnya yang setia turun dari kapal dan mulai membangun kehidupan
yang baru. Merek hidup dalam nuansa ketaatan dan kesejahteraan dalam naungan
Allah SWT. Keturunan Nabi Nuh AS pun semakin banyak dan menyebar ke seluruh
pelosok bumi.
Kisah Kan’an anak Nabi Nuh yang durhaka
Selain
kisah tentang umat Nabi Nuh, cerita mengenai keluarga dan anak-anaknya juga
menyimpan banyak pesan moral untuk anak, Bunda.
Nabi
Nuh AS memiliki 4 orang putra yaitu Syam, Khan, Yafits, dan Kan’an. Pada saat
banjir bandang terjadi, semua anak Nabi Nuh AS berada di dalam kapal, kecuali
Kan’an. Ia termasuk dalam kaum pembangkang yang menolak ajakan Nabi Nuh AS,
ayahnya sendiri.
“Hai
anakku, marilah ikut bersama kami. Janganlah engkau turut bersama orang-orang
kafir” kata Nabi Nuh AS mengajak Kan’an.
Namun
dengan sombongnya, Kan’an menolak ajakan ayahnya. Saat banjir bandang semakin
tinggi, Kan’an tak luput ikut terombang-ambing. Ia hanya menggunakan sebilah
kayu untuk tetap mengapung. Nabi Nuh AS sempat berteriak memanggil anaknya
tersebut agar naik ke atas kapal. “Naiklah ke perahu bersamaku,” ajak Nabi Nuh
AS. Akan tetapi, Kan’an tetap menolak dan terus berenang ke arah gunung.
Padahal
Nabi Nuh AS telah memperingatkan Kan’an bahwa tidak akan ada yang selamat dari
azab Allah SWT. Hingga akhirnya ia pun ikut tenggelam bersama dengan
orang-orang durhaka lain yang menentang ajaran Nabi Nuh AS.
Nabi
Nuh AS sangat bersedih dan menyesali sikap putranya yang tetap keras sampai
saat terakhir menjelang ajalnya. Allah SWT kemudian mengingatkan dan menghibur
Nabi Nuh AS meski putranya adalah keluarga sendiri, namun ia termasuk kafir
karena menentang ajarannya.
Hikmah cerita dari kisah Nabi Nuh untuk diajarkan kepada anak
Dua
kisah Nabi Nuh AS di atas mengajarkan banyak pesan moral. Kesabaran Nabi Nuh AS
dalam berdakwah selama ratusan tahun, meski hanya memiliki puluhan pengikut
patut dijadikan teladan oleh umat manusia.
Bunda
dapat mengajarkan kepada Si Kecil apabila mengajak orang lain dalam hal
kebaikan, harus dilakukan dengan penuh kasih sayang seperti yang dilakukan oleh
Nabi Nuh AS dalam berdakwah.
Bunda,
ajarkan pula kepada anak bahwa sabar dalam menghadapi kesulitan merupakan kunci
kesuksesan. Setiap kali menemui sebuah tantangan dan hambatan, sebagai hamba
Allah yang baik maka diharapkan kita menjadi orang yang sabar dan terus tawakal
kepada Allah SWT.
Di
sisi lain, janganlah meniru sikap Kan’an dan kaum Nabi Nuh AS yang tidak mau
untuk diajak bertobat dan tetap memilih menjadi kafir hingga azab merenggut
nyawa mereka. Bunda dapat memberikan pemahaman pada anak bahwa beriman kepada
Allah dan rasul-Nya adalah jalan selamat di dunia dan akhirat. Setiap orang
akan mendapatkan balasan yang setimpal dan sesuai dengan apa yang telah mereka
lakukan.
Mukjizat Nabi Nuh
Berdasarkan
kisah Nabi Nuh AS, terdapat beberapa mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Nuh AS
sebagai salah satu nabi utusan Allah SWT:
- Nabi
Nuh AS merupakan salah satu nabi yang memiliki gelar ulul azmi
karena kesabarannya dalam berdakwah ratusan tahun kepada kaumnya dan hanya
memiliki puluhan pengikut saja. Gelar ulul azmi diberikan kepada Nabi dan
Rasul yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa.
- Nabi
Nuh AS mampu berumur panjang hingga 950 tahun dan berdakwah ratusan tahun.
- Nabi
Nuh AS dan para pengikut setianya berhasil membuat kapal berukuran sangat
besar dan kokoh hingga juga bisa menampung hewan dan tumbuhan dalam jumlah
besar. Kapal Nabi Nuh AS berhasil melewati banjir besar dan bertahan lama
hingga air surut.