Gajah Si Pemarah
Di sebuah hutan, hidup seekor semut kecil dan seekor gajah yang bertubuh besar. Gajah bertubuh besar tersebut sangat kuat dan dikenal sebagai hewan yang pemarah. Karena merasa badannya besar, ia pun seringkali meremehkan hewan lain di hutan yang memiliki badan kecil.
Semut kecil pun tak luput
menjadi incaran gajah untuk diremehkan. Setiap kali gajah bertemu dengan semut
di jalan, Gajah selalu mengganggu semut dan keluarganya entah gangguannya itu
dalam bentuk perkataan atau pun tindakan.
Meski suka menjadi bahan ejekan
dan hinaan dari penghuni hutan lainnya, utamanya Gajah, semut tak pernah
gentar. Ia selalu bersikap biasa dan bekerja keras setiap hari. Semut tidak
pernah malas.
Suatu pagi yang cerah, ketika
semut dan keluarganya hendak mencari makan, tiba – tiba saja Gajah
menyemprotkan air dari belalainya ke arah keluarga semut. Kejadian ini tentu
saja membuat semut dan keluarganya menangis.
Semut pun bertanya, “Hei Gajah!
Ada apa dengan kamu? Mengapa kamu selalu menyusahkan aku dan keluargaku?”
Melihat semut menangis, Gajah
semakin murka dan tidak terima. Ia berkata, “Hei semut, jangan cengeng kau!
Berhentilah menangis atau aku yang akan menghancurkan kamu sampai mati!”.
Semut dan keluarganya pun diam
dan berhenti menangis. Namun mereka memutuskan untuk memberi pelajaran kepada
gajah.
Keesokan harinya, ketika semut
akan bekerja, semut mengajak keluarganya untuk menaiki punggung gajah dari
belakang. Sesampainya di atas, ia pun masuk ke dalam belalai gajah dan mulai
menggigitinya.
Tentu saja, gajah geli dan
merasa kesakitan terlebih rombongan semut yang menggigit belalainya itu sangat
kompak.
Gajah pun berteriak, “Ahh,
berhenti! Itu menyakitkan!”
Gajah bahkan mencoba segala
cara yang ia bisa untuk menghentikan gigitan semut dan keluarganya, hanya saja
apapun cara yang Gajah coba lakukan tetap tidak berhasil menghentikan gigitan
semut dan keluarganya.
Akhirnya gajah pun meminta maaf
atas apa yang pernah ia lakukan kepada semut dan keluarganya. Semut pun
menjawab, “Baiklah, aku akan berhenti. Bagaimana? Sekarang kamu sudah tahu
bukan bagaimana rasanya disakiti?”
Sejak saat itu, gajah berjanji
untuk tidak akan mengganggu makhluk apapun di hutan. Akhirnya, hewan kecil di
hutan yang dulunya sering dibully oleh Gajah sekarang bisa hidup di hutan
dengan tenang dan damai termasuk semut dan keluarganya.