Cerpen ; Ada Apa Dengan Mimpi Ku
Semalam aku terbangun dari tidur ku, hanya karena aku mimpi buruk, “ya allah, kenapa mimpiku malam ini sangat buruk” ujar ku. Aku terdiam sejenak dan mencoba kembali tidur.
Mentari yang cerah datang menghampiriku, di saat aku terdiam dan melamun, tiba-tiba ibu datang “aisyah, ada apa dengan mu, nak” ujar ibu dengan penuh perhatian, lalu aku memeluk ibu dan berkata “ibu, semalam aku mimpi buruk” ujarku dengan rasa takut, “mimpi apa, sayang?” tanya ibu dengan manis. “aku bermimpi bahwa kakek sakit, lalu tak lama… Kakek…” ujarku dengan setengah takut, “lalu kakek kenapa?” tanya ibu, tiba-tiba ayah datang menghampiri kami “ada apa ini, kok malah debat, ayuk sarapan dulu, ibu, aisyah di ajak sarapan dulu” ujar ayah, “iya, yah” jawab ibu.
Ahirnya kami pergi ke ruang mkan untuk sarapan, seusai sarapan, “ayah” ujar ku, “iya, sayang, ada apa?” tanya ayah, “ayah, aisyah ingin pergi ke rumah kakek dan nenek, boleh kan, yah?” ujar ku dengan nada pelan, “tentu boleh dong, ayuk kita siap-siap pergi” jawab ayah, “hore, kita pergi ke rumah kakek, hore, hore” jawabku dengan senang, “ada apa ini kok ramai sekali” tanya ibu, “ini bu, aisyah ingin ke rumah kakek” jawab ayah, “ibu siap-siap dulu” ujar ibu.
Waktu di perjalanan menuju rumah kakek, aku melihat permandangan yang sangat indah, udarahnya masih sejuk, sesampainya di rumah kakek, tenyata mimpi ku benar-benar nyata, sekarang kakek sedang sakit. “ibu, ada apa dengan mimpiku” tanyaku, “tidak ada apa-apa, mungkin mimpi aisyah kebetulan saja” jawab ibu, “tapi, bu?” ujarku, “sudah-sudah, sekarang aisyah lihat keadaan kakek saja ya” ujar ayah, “iya, yah” jawabku
“kakek, kakek, aisyah kangen sama kakek” ujarku dengan sedih, karena melihat keadaan kakek, “aisyah, kakek juga kangen sama aisyah” jawab kakek dengan suara lirih, “kakek, cepat sembuhnya” tanya aisyah, “iya” jawab kakek.
Tiba-tiba nafas kakek tersengah-sengah, aku pun berteriak “ayah… ibu… nenek… kakek… kakek” teriakku
“aiyah, ada apa dengan kakek” tanya ayah, “ayah, kita bawa aja ke rumah sakit” ujar ibu, “iya, bu” jawab ayah.
Sesampainya di rumah sakit, kakek langsung diperiksa, setelah dokter keluar dari ruang periksa, “dok, bagai mana keadaan suami, saya?” Tanya nenek “maaf, bu, suami ibu mengidap penyakit diabetes” jawab dokter “pak dokter, apakah saya boleh masuk” tanyaku, “boleh tapi ingat jangan membuat gaduh ya” jawab dokter
Aku, ibu, nenek dan ayah masuk keruang periksa untuk melihat keadaan kakek, tiba-tiba kakek membaca kalimat sahadat, lalu kakek menutup ahir hidupnya dengan banyaknya kenangan kebaikan-kebaikannya.
Tetapi ada apa dengan mimpi ku?
Kenapa mimpi ku menjadi kenyataan?