Kenapa Lebaran Identik dengan Ketupat?
Setiap Lebaran tiba sudah pasti selalu identik dengan suguhan makanan yang diberi nama ketupat dengan sayur opor ayam yang menjadi pelengkapnya. Kira-kira kenapa Lebaran identik dengan ketupat?
Masyarakat Jawa mempercayai bahwasanya Sunan Kalijaga merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan ketupat. Ketupat berasal dari kata kupat dalam bahasa Jawa yang merupakan singkatan dari "ngaku lepat" yang artinya mengakui kesalahan.
Jadi, makna dari ketupat ialah sebaiknya kita yang terlebih dahulu mengakui kesalahan (ngaku lepat) kepada orang lain dan bukan menunggu orang lain meminta maaf kep
Bukan hanya dari ketupatnya saja yang memiliki arti, bungkus ketupat atau biasa disebut dengan janur juga memiliki makna tersendiri.
Janur dalam bahasa Jawa merupakan singkatan dari sejatine nur atau dalam bahasa Arab, ja'a nur yang artinya cahaya telah tiba.
Janur ini menjadi lambang kesucian rohani yang dicerminkan oleh warna putih yang dapat kita lihat pada saat membelah ketupat. Itulah alasan mengapa ketupat harus dibelah, bukan dibuka bungkusnya. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kita akan kesucian rohani kita masing-masing.
Selanjutnya, dari bentuk ketupat yaitu segi empat diartikan sama dengan satu pancer atau arah mata angin. Segi empat itu menunjukkan empat arah, yaitu barat, timur, utara, dan selatan. Dapat diartikan bahwa profesi apapun yang sedang kita jalani, status sosial apapun yang sedang kita miliki, pada akhirnya kita semua dituntut menuju satu pancer atau satu arah yang sama.
Satu tujuan hidup yang sama ini, yaitu beribadah kepada Allah SWT.
Setelah mengetahui bentuk luaran dan jadi dari ketupat, pembahasan selanjutnya mengenai isian dari ketupat.
Beras menjadi isian ketupat karena sebagai doa sekaligus harapan agar setelah Hari Raya Idul Fitri dan halal bi halal ini, kita semua dianugerahi kesejahteraan hidup oleh Allah SWT.
Bukan hanya itu, beras juga menjadi simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Beras yang awalnya tercerai berai merupakan wujud dari kenyataan, namun menjadikannya ketupat yang menyatu merupakan pilihan.
Hal itu menjadi simbol bahwa sebagai manusia yang berakal dan memiliki hati nurani kita harus menjaga ukhuwah islamiyyah.
Terdapat makna lain mengenai beras yang menjadi isian dari ketupat. Beras diibaratkan dengan simbol nafsu dunia dan janur mencerminkan hati nurani. Dengan demikian, ketupat memiliki makna nafsu dunia harus dibungkus dengan hati nurani.
Singkatnya, setiap manusia harus mampu mengendalikan diri dan mengekang nafsu dengan hati nuraninya, sebagaimana intisari ibadah puasa.
Selanjutnya, mengenai anyaman janur yang bersilang rumit itu melambangkan berbagai macam kesalahan manusia. Kemudian, tradisi mengantarkan ketupat ke rumah tetangga dan sanak saudara ini dimaknai sebagai simbol pengakuan salah dan permintaan maaf.
Apabila dibelah, isi ketupat akan berwarna putih, yang menggambarkan hati yang bersih dan suci. Maksudnya, setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh dan saling bermaafan, manusia kembali pada fitrahnya semula.
Namun, kupat atau ketupat ini memiliki makna lain selain ngaku lepat, yaitu laku sing papat. Maksud dari laku sing papat, ialah lebar, lebur, luber, dan labur. Itulah empat anugerah yang sudah dilimpahkan oleh Allah SWT kepada orang yang berpuasa Ramadan dengan keikhlasan dan kesungguhan.
Lebar berarti telah berhasil menuntaskan ibadah puasa secara sempurna. Lebur artinya terhapusnya segala dosa di masa lalu. Luber maksudnya limpahan pahala ibadah dan kebaikan dari Allah SWT yang meruah. Labur bermakna bersihnya diri dan cerahnya hati, karena berhias akhlak mulia setelah menjalankan aneka ibadah sepanjang Ramadan.
*disadur dari berbagai sumber
(mai)