Amir bin Fuhayra, Penghapus Jejak Kaki Rasulullah saat Hijrah ke Madinah
Setelah mendapatkan tekanan yang begitu hebat dari kafir Quraish Makkah, akhirnya Rasulullah dan para pengikutnya mendapatkan perintah untuk berhijrah (bermigrasi) ke Madinah. Sebuah perpindahan yang tidak biasa. Bukan hanya untuk menghindari ancaman dan penindasan kafir Quraish Makkah, tapi juga sebagai upaya untuk menyelamatkan dan menyebarkan agama Islam.
Akan
tetapi, perjalanan Rasulullah dari Makkah ke Madinah sangat berat. Nyawa
taruhannya. Para musuh terus memburu bahkan hingga Rasulullah meninggalkan
Makkah. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan untuk ‘mengelabuhi’ pihak musuh.
Salah satunya menghapus jejak kaki Rasulullah ketika tengah berhijrah ke Madinah.
Maklum, orang Arab padang pasir sangat pandai dan ahli mencari jejak-jejak kaki
di gurun pasir.
Adalah Amir
bin Fuhayra yang ditugaskan untuk menghapus jejak kaki Rasulullah dan Abu Bakar
as-Siddiq. Dulunya dia adalah seorang penggembala. Lalu dibeli Abu Bakar
sebagai budak dan disuruh menggembala domba-dombanya. Nantinya, Abu Bakar
memerdekakannya dari statusnya sebagai budak. Hingga akhirnya ia menjadi salah
satu sahabat Rasulullah.
Amir bin
Fuhayra diperintahkan Abu Bakar untuk mengikuti perjalanan mereka. Sambil
menggembala kambing, Amir bin Fuhayra menghapus jejak kaki Rasulullah, Abu
Bakar, serta Abdullah bin Abu Bakar dan hewan tunggangannya dari mulai rumah
Abu Bakar hingga Gua Tsur.
Sesampainya
di Gua Tsur, Abu Bakar menyuruh anaknya, Abdullah, untuk kembali ke Makkah,
bersama dengan Amir bin Fuhayra. Ia ditugaskan untuk menghimpun informasi
tentang apa rencana dan strategi kafir Quraish setelah mengetahui bahwa
Rasulullah telah meninggalkan Makkah.
Selama
Abdullah mencari informasi terkait pihak musuh, Amir bin Fuhayra kembali
bertugas menggembala domba-domba Abu Bakar bersama dengan teman-temannya yang
lain. Keesokan harinya, setelah mendapatkan informasi yang valid Abdullah bersama
Amir bin Fuhayra berangkat ke Gua Tsur, tempat dimana Rasulullah dan ayahnya
tinggal sementara. Lagi-lagi, Amir bin Fuhayra ditugaskan untuk menutupi jejak
Abdullah.
Kepada Rasulullah dan ayahnya, Abdullah
melaporkan bahwa kafir Quraish membuat sayembara. Siapapun yang berhasil
menemukan dan membawa Rasulullah kembali ke Makkah, maka ia akan mendapatkan
hadiah 100 ekor unta. Berkat Allah, Rasulullah dan Abu Bakar selamat dari
kejaran pihak musuh.