Kreasi Dakon Vas Hasil Karya " Nurhaira Putri " Sebagai Juara 1 Lomba FLS2N Tingkat Kota Bima

Kriya ini dibuat oleh NurHaira Putri, dibawah asuhan Mukrin, S.Pd. Haira merupakan siswi SDN 13 Kolo Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dakon adalah salah satu permainan tradisional yang ada di Indonesia, dimainkan oleh 2 orang. Permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-laki maupun Perempuan. Dakon awalnya terbuat dari bahan kayu namun seiring perkembangan zaman bahan pembuatan dakon semakin bervariasi. Seperti halnya kriya yang dibuat oleh Haira, dakon dikreasikan sebagai vas bunga. Dakon yang dikreasikan sebagai vas bunga tersebut dibuat dengan bahan utama tripleks, kardus bekas, , lem,daun lontar, pilox dan kerang. Sedangkan alat yang dibutuhkan antara lain pisau, gunting, penggaris, amplas, pistol lem tembak dan pensil.

Dakon atau congklak yang dimodifikasi agar bisa dimanfaatkan sebagai vas bunga. Permaianan tradisional anak ini dapat di modif dengan berbagai jenis bahan kreatif lainya, peduli dan berbagai karakter positif. Dakon Vas dibuat dari bahan dasar daun Lontar, pemilihan bahan dasar daun lontar dikarenakan di Kota Bima banyak Pohon lontar yang tumbuh di dataran tinngi dan dataran rendah. keong yang dipakai menghiasi pinggir dakon itu bisa didapat di sepanjang pesisiran Pantai yang ada di daerah kami Kota Bima Dakon dibuat persegi Panjang berbentuk keranjang ikan. Pada pembuatannya seni kriya ini membutuhkan banyak bahan, yaitu daun lontar yang di gunting belah panjang kemudian dipilih pilih. Pada pengerjaan dasar dakon, dibuat anyaman dengan daun lontar yang sudah dipilih, dianyam dengan teknik anyaman biasa. Anyaman langsung anyam mengelilingi pada bagian badan dakon tersebut pada bagian atas dakon di anyam terpisah kemudian di tempel pada papan tripleks yang sudah di bentuk pola. Kemudian untuk menutupi pinggiran dakon, pinngiran lobang dakon tersebut dipasang keong berbentuk lurus dan lingkaran di sesuaikan dengan bentuk dakon.