kisah Monyet dan Penjual Topi
Suatu hari di sebuah kota kecil, hiduplah seorang pria biasa yang menjual topi. Penjual topi itu biasa berjualan di semua kota dan desa terdekat. Seperti biasanya, setiap harinya ia memulai harinya dengan berjualan. Ia memutuskan untuk pergi ke desa lain untuk menjual topinya di pasar.
“Topi, topi, topi! Topi 5 Rupee, topi 10 Rupee!” kata penjual itu dengan
suara yang lantang.
Kemudian ia berjalan melewati sebuah hutan sambil membawa sekeranjang
topi warna-warni di tangannya. Ia merasa lelah sebab terik matahari dan
memutuskan untuk berbaring di bawah pohon selama beberapa waktu karena ia telah
berjalan cukup jauh. Setelah meletakkan keranjangnya di tanah, ia bergumam “Aku
sangat lelah! Biarkan aku tidur sejenak.”
Ternyata di sekeliling tempat penjual topi tersebut ada banyak monyet.
Perlahan dari salah satu cabang, seekor monyet mengintip. Monyet-monyet itu
sangat nakal. Salah satu dari mereka turun dan ketika melihat sebuah topi, ia
bersiul.
Semua monyet menanggapi siulan tersebut. Satu per satu mereka mengambil
semua topi dari keranjang penjual tersebut. Semua mengenakan topi dan mulai
bermain dengan gembira.
Saat si penjual topi terbangun, ia kaget melihat keranjangnya kosong. Ia
mencari topinya di mana-mana. Ia lantas terkejut ketika melihat monyet-monyet
di atas pohon memakai topi jualannya.
Ia mencoba berbagai cara untuk mendapatkan topinya kembali. Ia melipat
tangannya dan meminta para monyet untuk mengembalikan topi miliknya. Namun
monyet-monyet itu malah mengejek tindakannya dan ikut melipat tangan mereka
sendiri.
Penjual tersebut kemudian mengangkat tangan dan mulai berteriak. Para
monyet itu pun ikut mengangkat tangannya dan berteriak. Akhirnya penjual topi
menggunakan akalnya dan menyadari bahwa monyet suka meniru.
Jadi ia menggunakan kepintarannya untuk mendapatkan kembali topinya. Ia
melepas topinya sendiri dan melemparkannya ke tanah. Melihat hal tersebut, para
monyet ikut melakukan hal yang sama. Dengan cepat, penjual topi dapat
mengumpulkan kembali semua topi dan meletakkannya di keranjang lalu pulang
dengan gembira.