Kultum Ramadhan; Keutamaan Membaca

Assalamualaikum, war. wab...

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada mEanusia apa yang tidak diketahuinya. (QS.Al-Alaq : 1-5).

Itulah lima  ayat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Ayat yang akan merombak dan mengubah paradigma umat manusia tentang pentingnya ilmu. Melalui ayat ini, Nabi Muhammad SAW beserta seluruh umat manusia khususnya umat Islam diperintahkan untuk membaca.

Membaca tidak hanya dimaknai secara harfiah, hanya melafazkan a,i,u,e,o saja. Namun dalam arti yang lebih luas lagi yaitu meneliti, mengobservasi, dan mempelajari ayat-ayat Allah di alam semesta. Dengan kata lain membaca diartikan sebagai usaha untuk menuntut ilmu guna memajukan peradaban manusia khususnya peradaban Islam. Jadi, menuntut ilmu itu merupakan salah satu perintah yang mula-mula ditekankan oleh Allah .

Dengan menuntut ilmu pengetahuan kita akan mendapatkan hikmah. Seperti dalam  QS. Al Mujaadilah ayat 11 berikut :

Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ayat tersebut menyebutkan salah satu hikmah orang-orang yang berilmu yaitu Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Orang yang beriman dan berilmu memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan orang beriman namun tidak berilmu. Dengan ilmunya itu ia dapat mengetahui apa maksud dan tujuan dari perintah-perintah Allah melalui ayat-ayat-Nya, sehingga orang mukmin yang berilmu tidak hanya menjalankan perintah belaka tanpa tahu maksud dan tujuannya. Ia akan akan mencoba untuk mendedah apa hikmah dan makna dibalik perintah-perintah Allah tersebut.  Oleh karena itu terlihat ada perbedaan antara orang berilmu dan tidak berilmu, sesuai dengan firman Allah:  Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

Hikmah lain dari orang yang berilmu yaitu ia mendapatkan pahala yang tidak terputus. Sabda Nabi Muhammad SAW:

“Jika manusia meninggal maka semua amalannya terputus kecuali tiga perkara: Kecuali sedekah jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, atau anak saleh yang mendoakan untuknya.” (HR. Muslim)

Rasionalisasinya adalah seorang mukmin yang berilmu mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain dan diamalkan. Dan apa yang terjadi... Subhanallah.... Orang yang diajari tersebut mengajarkan lagi ilmunya kepada orang lain dan seterusnya, sehingga terlihat akan ada rentetan orang-orang yang menuntut ilmu dan mengamalkannya. Dengan begitu pahala akan terus mengalir bagaikan air yang mengalir menuju muaranya di pantai.

Namun tentunya ikhitiar kita dalam menuntut ilmu juga harus diiringi dengan do’a agar Allah memberikan tambahan ilmu dan berkah kepada kita. Allah sendiri telah mengajarkan bagaimana kita berdoa kepada-Nya seperti dalam ayat berikut: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

Wassalamualaikum, war.wab...

*Tim Imtaq SD Negeri 13 Kolo Kota Bima

(mai)