MUHAMMAD ALFAITH
Di sebutkan di dalam
kisah nya, kekuasaan yang di pimpin oleh Muhammad Alfatih sebagai satu-satunya
pemimpin yang berhasil membuat kota konstantinopel waktu itu tunduk.
“Kota Konstantinopel
akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik
pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik
pasukan.” (HR. Ahmad bin Hanval Al Musnad).
Hadist tersebut
merupakan dorongan besar bagi Mahmed II untuk menakhlukkan Konstantinopel.
Berbagai upaya yang di
lakukan hingga beberapa kali menemui kegagalan.
Di usianya yang masih
belia menginjak umur 21 tahun, Mahmed II atau di sebut Muhammad Alfatih ini
sangat berani mengambil keputusan untuk membawa serta bela tentara serta
kapal-kapal mereka melalui perbukitan Galata.
Untuk memasuki titik
terlemah Konstantinopel, yaitu Selat Golden Horn.
Ketika itu, Sultan
Mehmed II beserta ribuan tentaranya menarik kapal-kapal mereka melalui darat,
dan mendapat respon negative akan kemustahilan dengan rencana yang Dia perintahkan.
Dan dengan tegas dan
berani Muhammad Alfatih memperintahkan kepada bela tentaranya untuk bergegas
melakukan hal tersebut.
Mengutip dari
Republika.co.id, sebanyak tujuh puluh kapal diseberangkan melalui bukit hanya
dalam satu malam, saking hebatnya Sastrawan Yoilmaz Oztuna
berkata,
“Tidaklah kami pernah
melihat atau mendengar hal ajaib seperti ini, Mehmed telah menukar darat
menjadi lautan dan melayarkan kapalnya di puncak gunung. Bahkan usahanya ini
mengungguli apa yang pernah diilakukan oleh Alexander The Great,”.
Dan bahkan sehari
sebelum belia menjalankan strategi tersebut, Muhammad Alfatih memerintahkan
semua tentaranya untuk berpuasa pada siang hari dan melaksanakan shalat Tahajud
pada malam harinya sebelum berperang untuk meminta kemenangan kepada Allah.
Alhasil, Mehmed II berhasil membawa kemenangan dengan menaklukkan
Konstantinopel dan memimpinnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia
melindungi seluruh rakyat di sana, baik Muslim maupun non-Muslim.