Julaibib ra : Sahabat Nabi Yang Buruk Rupa Tapi Jadi Rebutan Bidadari
Dahulu ada seorang sahabat Nabi bernama
Julaibib RA. Dia lahir didunia tanpa mengetahui siapa kedua orangtuanya dan dia
tidak mengetahui nasabnya. Bagi masyarakat di zaman itu orang yang tidak
memiliki nasab jelas merupakan suatu aib. Julaibib memiliki tampilan fisik bisa
dibilang buruk rupa, sehingga karena buruk rupanya jarang ada orang mau
mendekatinya.
Julaibib adalah orang yang sangat
bertaqwa kepada Allah dan Rasulnya, dia juga adalah salah satu prajurit
perangnya nabi Muhammad. Walaupun banyak orang mengucilkan dia tapi tidak
dengan Nabi Muhammad. Suatu ketika selesai menjalankan salat Nabi sempat
memanggilnya. "Julaibib, tidakah engkau ingin menikah?,"tanya Rasul
dengan lembut sambil tersenyum kepadanya. "Siapakah orang yang mau
menikahkan putrinya dengan diriku ini Ya Rasulullah?," jawab Julaibib
sambil tersenyum. Lalu Rasulullah menjawabnya dengan senyuman.
Julibib menyadari dirinya tidak
mempunyai apa-apa dan menurut dia tidak ada seorangpun yang mau menikahkan
anaknya untuk dia. Keesokan harinya Nabi Muhammad bertemu lagi dengan Julaibib,
Lalu Rasulullah kembali bertanya kepada julaibib "Julaibib, tidakkah
engkau menikah?" dengan jawaban yang sama Julaibib menjawab pertanyaan
Rasulullah. Sampai pada akhirnya nabi Muhammad menarik tangan Julaibib dan
mengajaknya ke suatu rumah pemimpin Anshar yang dikenal mempunyai anak yang
sangat cantik.
Setibanya di rumah pemimpin Anshar, Nabi
Muhmmad bertemu dengan ayah dari wanita yang cantik itu dan Rasulullah
mengatakan."Aku ingin menikahkan putri kalian," kata Rasulullah pada
si pemilik rumah. Melihat perkataan Rasulullah yang ingin menikahi anaknya sang
pemimpin Anshar itu pun senang "Betapa indahnya dan betapa berkahnya,"
Jawaban pemimpin Anshar dengan wajah yang senang, mengira bahwa sang Nabi lah
calon menantunya. "Ya Rasulullah, ini sungguh akan menjadi cahaya yang
menyingkirkan temaram di rumah kami."
"Tetapi bukan untukku, Melainkan
untuk Julaibib," ujar Rasulullah. Sang pemimpin Anshar itupun kaget
mengetahui bahwa anaknya akan dinikahi oleh laki-laki buruk rupa yang tidak
diketahui nashabnya dan langsung mengatakan bahwa dia harus mempertimbangkan
dengan istrinya. "Ya Rasulullah. Saya harus meminta pertimbangan istri
saya tentang hal ini," kata pemimpin Anshar.
"Dengan Julaibib?", istrinya
menjawab, "Bagaimana bisa? Julaibib berwajah jelek, tidak bernasab, tidak
berkabilah, tidak berpangkat, dan tidak berharta. Demi Allah tidak. Tidak akan
pernah putri kita menikah dengan Julaibib".
Mendengar perdebatan itu sang perempuan
yang cantik anak dari pemimpin Anshar itupun keluar. dan mengatakan "Siapa
yang meminta?" lalu Sang ayah dan sang ibunya pun menjelaskan. Perempuan
yang cantik ini memang dikenal salehah yang sangat mengerti dengan agama.
"Apakah kalian hendak menolak
permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena
Rasulullah yang meminta, maka tiada akan membawa kehancuran dan kerugian
bagiku". Perempuan salehah itu lalu membaca ayat (yang artinya): "Dan
tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan
RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain
tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". (QS. Al-Ahzab: 36)
Mendengar jawaban dari perempuan cantik
nan soleha itu nabi Muhammad pun tertunduk lalu mendoakan sang perempuan itu.
“Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh berkah.
Jangan kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah,"
Maka benarlah doa Nabi Muhammad. Tak
lama kemudian Allah karuniakan jalan keluar baginya. Kebersamaan di dunia
ternyata tidak ditakdirkan terlalu lama. Meski di dunia sang istri salehah dan
bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukan Julaibib di Surga.
Julaibib, sahabat Nabi yang buruk muka, lebih pantas menghuni surga daripada
dunia yang tidak bersahabat padanya.