Bangau yang Angkuh
Pada suatu pagi yang indah, terdapat seekor burung bangau yang berdiri di pinggiran sungai. Ia melihat ke arah sungai tersebut, terdapat ikan yang berenang di pinggiran sungainya. Hanya saja, menurut Bangau ikan tersebut tidaklah indah, kurus, kecil dan seperti tidak ada nutrisinya.
Bangau pun berkata, “Aku tak akan memakan ikan–ikan kecil di pinggiran sungai itu. Mana mungkin bangau yang anggun dan indah sepertiku akan memakan ikan–ikan sekecil dan sekurus itu”
Karena sudah bertekad demikian, ketika ikan–ikan kecil lewat di depannya Bangau pun memilih mengabaikannya. Ia tak mengambilnya satu pun. Bangau hanya menunggu sampai ikan–ikan yang lebih besar berenang di pinggiran sungai dan menurutnya cocok untuk dirinya yang anggun.
Tak berselang lama, terdapat seekor ikan besar lewat. Namun alih–alih mengambilnya, bangau pun bilang “Aku tidak mau ikan besar itu. Ia terlalu besar untukku”
Sampai pada akhirnya, Bangau menunggu lagi dan lagi. Matahari pun mulai naik dan hari sudah mulai panas. Air menyurut dan ikan–ikan pun berenang ke tengah sungai.
Saat itu terjadi, Bangau berusaha mengejar mereka. Tapi Bangau tidak bisa berenang seperti ikan. Ia tak bisa menjangkau ke tengah sungai.
Akhirnya, ia pun hanya bisa memakan siput–siput yang tertinggal di pinggiran sungai dan akhirnya sampai sore tiba, sama sekali ia tak bisa mendapatkan ikan.
Pesan Moral: Terkadang, menjadi terlalu pemilih justru akan membuat kita tidak akan mendapatkan apa-apa sama sekali. Kita tidak akan pernah tahu mana yang terbaik jika tidak mencoba pilihan-pilihan yang datang.