Apa itu kidal?

Adapun kidal sendiri adalah kecenderungan seseorang yang lebih nyaman dan terampil saat menggunakan tangan kiri. Orang kidal melakukan berbagai kegiatan sehari-hari menggunakan tangan kiri dibandingkan kanan.

Para ilmuwan percaya bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa kidal seperti genetika, lingkungan, dan kesempatan acak.

Mereka percaya kidal ada hubungannya dengan perbedaan perkembangan antara otak kanan dan kiri. Pada dasarnya, otak kanan akan mengontrol gerakan di sisi kiri tubuh, begitu pula sebaliknya.

Selain itu, mereka juga percaya kalau kidal ada hubungannya dengan genetika atau hal yang diturunkan. Anak dari orang tua yang kidal cenderung juga kidal dibanding dengan anak dari orang tua yang tidak kidal.

Kemudian, pengaruh budaya, lingkungan dan paparan prenatal (sebelum kelahiran) juga menjadi faktor seseorang bisa kidal.

Pada awalnya, dahulu kala, orang kidal kerap dipandang dan diperlakukan sebagai masyarakat buangan. Pasalnya, mereka yang disebut sebagai orang kidal kerap dianggap berbeda.

Bahkan pada abad pertengahan, mereka dituduh melakukan sihir dan semakin terbuang. Hingga pada abad ke-20, banyak pendidik di Amerika Serikat mencoba melatih kecenderungan alami mereka agar tidak kidal.

Para ilmuwan mengira kidal sebenarnya disebabkan oleh kerusakan otak ringan. Namun, ternyata hal itu hanyalah mitos belaka.

Hal tersebut dibuktikan dengan banyak penelitian yang menegaskan bila orang kidal sebenarnya berkaitan dengan kecerdasan yang lebih tinggi.

Meskipun telah dibuktikan dengan penelitian, medis masih mengungkap hal tidak meyakinkan kaitan antara kidal dan cerdas.

Dalam ilmu psikologi, kecerdasan dapat digambarkan dengan memiliki satu atau kombinasi sifat-sifat tertentu, seperti tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi, kemampuan untuk belajar, pengetahuan emosional, kreativitas hingga adaptasi.

Ada berbagai cara yang digunakan untuk mengukur kecerdasan. Salah satunya tes intelligence quotient (IQ) yang paling banyak digunakan.

Hingga pada akhirnya ada penelitian yang membuktikan ungkapan orang kidal lebih pintar. Mereka menjelaskan hubungan kidal dan kecerdasan melalui tes IQ.

sebuah studi yang diterbitkan melalui Journal Of The International Neuropsychological Society di tahun 2010 mengungkapkan bahwa orang kidal sedikit lebih baik pada tes kognitif jika dibandingkan yang tidak kidal.

Namun sebuah ulasan di Neuroscience & Biobehavioral pada tahun 2015 lalu tidak mendukung ungkapan orang kidal lebih pintar. Para ilmuwan membuktikannya dengan lima meta-analisis yang mencakup data lebih dari 16.000 individu.

Hasilnya, mereka tidak menemukan perbedaan dalam tingkat IQ antara orang kidal dan tidak kidal. Bahkan disebut, orang kidal tampak cenderung memiliki kecacatan intelektual.

Sementara ada studi terbaru pada tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Brain mengungkapkan adanya perbedaan genetik antara orang kidal dan tidak kidal. Tidak main-main, pasalnya, data dari penelitian ini berasal dari 400.000 orang.

Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa otak kiri dan kanan lebih terhubung dan lebih terkoordinasi di wilayah yang melibatkan bahasa bagi mereka yang kidal.

Maka dari itu, dapat disimpulkan, orang kidal biasanya terampil dalam hal verbal. Orang kidal bukanlah orang yang lebih pintar secara keseluruhan dibanding dengan yang tidak kidal.

Sejumlah penelitian menunjukkan, adanya kemungkinan kondisi atau dampak tertentu bagi orang yang kidal. Istilah kidal tidak hanya pada kecenderungan yang menggunakan tangan kiri dibanding kanan.

Seperti adanya penyakit parkinson, skizofrenia, kanker payudara, gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan ketidakmampuan belajar seperti disleksia.

Kendati demikian, orang kidal juga mungkin memiliki keunggulan di bidang tertentu. Seperti sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Psychology yang menjelaskan orang kidal lebih baik dalam proses berpikir untuk menghasilkan ide-ide kreatif.

Mereka yang kidal juga cenderung unggul dalam kegiatan olahraga. Sehingga keunggulan tersebut menjadi hal yang perlu dibanggakan oleh orang kidal.

Tingkat kecerdasan bukanlah salah satu perbedaan yang aneh antara orang kidal dan tidak. Pasalnya, penelitian menunjukkan hasil yang beragam ketika ingin membuktikan hubungan kidal dan kecerdasan.

Maka karena itu, dapat disimpulkan oleh para peneliti terkemuka, bahwa orang kidal tidak lebih pintar dari teman mereka yang tidak kidal. Oleh karenanya, pemahaman kalau oran kidal lebih pintar hanyalah mitos belaka.