Hadiah Dari Ayah
Ketika
sudah memasuki Sekolah Dasar (SD), ayah selalu berjanji kalau aku mendapatkan ranking
10 besar akan diberikan
hadiah. Namun, saat pertama kali aku kelas 1 SD tak pernah mendapatkan ranking
10 besar, sehingga aku
gagal mendapatkan hadiah. Melihat keadaaku yang murung, ayah memberikanku sebua
motivasi untuk tidak menyerah dan selalu belajar agar bisa mencapai ranking
10 besar dan hanya berada
di 15 besar saja.
Masuk tahun ajaran baru dan aku naik
ke kelas 2 SD, di kelas ini, aku selalu ingat dengan motivasi ayah agar rajin
belajar. Kemudian aku terus belajar agar bisa masuk ke 10 besar, tetapi ketika
belajar aku selalu merasa lelah karena sudah belajar di sekolah dan belajar
lagi di rumah. Bahkan, aku seperti merasa sia-sia ketika sudah belajar dengan
sungguh-sungguh karena tetap belum bisa masuk ke 10 besar.
Tak pernah berhenti, ayah selalu
berusaha mengingatkanku untuk terus semangat dan tidak pernah menyerah.
Ayah berkata, “coba kamu lihat waktu
kelas satu kamu sudah berhasil mencapai 15 besar, kini di kelas 2 SD, kamu
sudah naik ke peringkat 12 besar itu tandanya usaha kamu tidak sia-sia.”
Aku yang mendengarkan perkataan ayah
menjadi lebih semangat untuk melakukan belajar kembali di rumah.
Ketika semester pertama di kelas 3 SD,
aku sangat senang karena berhasil masuk ke 9 besar. Ayah mendengar kabar itu
sangat senang dan tak lupa dengan janjinya ketika pertama kali aku masuk SD.
“Anak ayah memang hebat, kamu mau
hadiah apa karena sudah berhasil masuk ke 9 besar?”
“Aku ingin hadiah mainan robot-robotan
yang kemarin kita lihat di mall.”
“Berarti hari minggu besok, kita pergi
ke mall untuk beli robot-robotan.”
Setelah mendapatkan hadiah, akhirnya
aku mengerti bahwa berjuang dengan sungguh-sungguh pasti akan ada hasilnya.