Rasa Percaya Diri
Rasa percaya diri
harus ditanamkan sejak kecil. Percaya diri tidak bisa serta merta muncul dengan
sendirinya. Rasa ini butuh dilatih sejak dini.
Inilah yang diyakini
oleh bu Ajeng. Dia memiliki anak yang cukup percaya diri dengan setiap ucapan
dan tindakannya.
Namanya adalah Dini.
Walaupun dia masih kelas 5 SD, tetapi dia adalah anak yang cerdas, energik dan
penuh dengan keyakinan.
Dia selalu mencoba
hal-hal baru yang belum pernah dirasakannya. Misalnya bulan lalu ketika
diadakan lomba bernyanyi antar kelas.
Pada saat diumumkannya
lomba hingga mendekati batas akhir pendaftaran, siswa kelas 5 SD yakni kelasnya
Dini tidak ada yang mau mendaftar lomba bernyanyi.
Mengetahui hal ini
membuat wali kelas yakni Pak Ismail marah kepada murid-muridnya.
Mereka beralasan jika
semuanya malu karena suaranya yang jelek, tidak bisa bernyanyi sehingga takut
menjadi bahan tertawaan orang banyak.
Tetapi tidak buat
Dini. Dia mencoba mendaftarkan diri sebagai perwakilan bernyanyi antar kelas.
Semua teman-teman sekelas pun bersyukur karena ada yang mewakili
kelasnya.
Walaupun Dini belum
bisa bernyanyi, tetapi Dini pernah menjuarai perlombaan baca puisi di
Sekolahnya. Dia berkeyakinan jika kita berlatih bernyanyi setiap hari pasti
bisa.
Hari perlombaan pun
telah tiba. Dini dipanggil maju untuk bernyanyi di depan para juri dan hadirin.
Dini nampak sedikit
gugup pada saat itu. Akan tetapi teman-teman sekelasnya menyemangatinya
sehingga Dini dapat bernyanyi dengan baik.
Para hadirin pun
memberi tepuk tangan yang meriah atas performa Dini dalam bernyanyi. Performa
Dini pun membuat teman-teman yang lain sadar jika rasa percaya diri itu sangat
penting dan perlu terus dibangun.
Mereka pun sadar jika
menjadi percaya diri, akan membuat banyak orang suka dan mendukung.