Joko Bodo
pada zaman dahulu tinggallah seorang janda dengan anak laki-laki semata wayangnya. Anak itu dikenal dengan nama Joko Bodo karena teramat bodoh. Namun sang ibu sangat menyayangi anaknya.
Suatu hari, Joko Bodo hendak mencari kayu ke hutan. Di dalam hutan Joko Bodo menemukan seorang wanita cantik yang sedang tertidur nyenyak. Karena kagum dengan kecantikannya, Joko Bodo menggendong wanita ini dan membawanya pulang.
Setelah sampai rumah, ia membaringkan wanita cantik itu di atas tempat tidur ibunya dan ia segera memberitahu ibunya. Saat malam tiba, sang wanita belum juga bangun. Sang ibu meminta Joko melihat keadaan wanita itu namun menurut Joko ia akan membangunkan wanita itu besok paginya karena masih tertidur lelap.
Keesokan paginya saat sarapan telah siap, si gadis tak keluar dari kamarnya. Sang ibu yang curiga karena wanita ini tertidur satu setengah hari pun mengecek kamar si gadis. Betapa terkejutnya si ibu bahwa ternyata gadis itu sebenarnya meninggal, bukan tertidur.
Sang ibu memberi tahu si Joko Bodo bahwa wanita ini telah meninggal karena tubuh wanita ini mulai membusuk yang artinya wanita ini sudah mati. Joko Bodo pun mengerti bahwa setiap mayat akan berbau busuk. Lalu wanita itu pun diangkat dan dibuang ke sungai.
Suatu hari, saat sang ibu memasak, ia tidak sengaja kentut. Kentut yang bau itu tercium ke hidung Joko Bodo. Tiba-tiba, Joko Bodo menggendong sang ibu sembari menangis karena mengira ibunya telah meninggal karena mengeluarkan bau. Sang ibu terus meronta-ronta namun Joko menganggap ibunya sudah mati dan melemparnya ke sungai.
Sang ibu yang terbawa arus pun meninggal. Lalu, sore harinya Joko Bodo merenung karena sedih. Tiba-tiba dia sendiri kentut dan muncul bau busuk karena kentutnya. Karena mencium bau busuk dari dirinya, Joko Bodo menceburkan dirinya ke sungai karena menganggap dirinya sudah mati dan ia pun meninggal karena kebodohannya sendiri.