Desa Penyalahan di Tasikmalaya (Jawa Barat)
Dahulu kala, di sebuah desa di Tasikmalaya, hiduplah sepasang suami istri yang merawat seekor harimau Harimau yang dinamakan si Loreng itu gagah dan tangkas. Ia juga patuh dan bisa mengerti kata-kata yang disampaikan suami istri itu.
Ketika suami istri itu mempunyai anak, si Lorenglah yang menjaganya saat mereka pergi berladang. Si Loreng semakin disayang karena anak itu aman dalam jagaannya.
Suatu hari, saat suami istri itu sedang bekerja, si Loreng berlari kencang melintasi pematang sawah menghampiri mereka. Binatang itu menggeram-ngeram panik. Si Loreng mengibaskan ekornya ke badan suami istri tersebut, membuat mereka bingung
Mereka sangat terkejut melihat mulut si Loreng yang penuh dengan darah Sang suami tersentak, teringat bayi mereka di rumah yang seharusnya dijaga oleh si Loreng. "Jangan-jangan, ia telah memangsa anak kita, Bul Hai, Loreng, kau membunuh anakku?" teriak sang suami sambil mencabut geloknya.
Si Loreng menggeleng-gelengkan kepalanya. Darah di mulutnya semakin berhamburan keluar Sang Suami semakin marah. Ia menebaskan golaknya ke kepala si Loreng. Si Loreng sangat terkejut dan heran diserang seperti itu. Namun, ia tak sempat mengelak. Ia mengerang kesakitan, tetapi ia tidak melawan. Akhirnya, si Loreng mati
Setelah Loreng mati, kedua suami istri itu lari pulang untuk melihat anak mereka. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat si bayi sedang tidur lelap di dalam buaian Sang istri meraba anaknya dengan bingung, tak terjadi apa apa pada bayi mereka.
Mereka langsung ingat si Lareng Tiba tiba, di pojok ruangan, di dekat buaian, mereka menemukan bangkai seeokor ular besar yang tubuhnya sudah kayak dan penuh dengan darah. Mereka segera menyadari bahwa si Loreng justru menyelamatkan bayi mereka dari terkaman ular besar itu,
Timbullah penyesalan di hati suami istri ini. Si Loreng yang sudah sangat setia dan mengabai kepada mereka selama ini mati sia-sia. Sejak peristiwa itu, tempat suami istri itu tinggal dinamakan Desa Penyalahan, yang mempunyai arti "salah duga Penduduk Desa Penyalahan semakin hari semakin ramai.
Menurut cerita, hingga kini, penduduk Desa Penyalahan tidak pernah bisa membunuh Harimau meskipun menggunakan senjata apa pun. Hal itu seperti mengingatkan bahwa di sana pernah terjadi pembunuhan atas seekor harimau yang tidak bersalah.