doa semut dan Nabi Sulaiman

Pada masa Nabi Sulaiman AS, terjadi kelaparan besar di Palestina. Nabi Sulaiman dan para pengikutnya pergi ke tempat terbuka di gurun untuk berdoa agar hujan turun. Tiba-tiba, seekor semut datang dan ikut berdoa mengangkat tangannya ke atas.

 

Semut berkata bahwa mereka adalah makhluk yang sangat kecil di antara semuanya dan tidak bisa hidup tanpa kasih karunia Allah SWT. Semut memohon agar Allah SWT memberikan rezeki dan jangan menghukum mereka karena dosa manusia.

 

Semut juga meminta agar turun hujan sehingga pohon bisa tumbuh, pertanian menjadi hijau, dan biji-bijian tersedia, sehingga mereka memiliki makanan untuk dimakan.

 

Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang, termasuk semut, memberi tahu orang-orang di sekitarnya. Dia meminta agar semua kembali pulang karena menurutnya doa semut sudah cukup. Tak berselang lama, turun hujan lebat dan semua lahan menjadi hijau!

 

Semut merupakan makhluk yang cerdas dan senang membantu sesamanya. Kesehariannya, semut mengumpulkan dan menyimpan makanan di dalam lubang. Selama bulan-bulan basah dan dingin, mereka tidak bisa keluar mencari makan. Lubang di bawah tanah dibuat dengan sangat hati-hati dan ditutup dengan pelindung agar air hujan tidak masuk.

 

Suatu hari, ketika Nabi Sulaiman bersama dengan manusia, jin, dan burung bepergian, mereka mencapai lembah semut. Kepala semut memperingatkan semua semut agar masuk ke lubang mereka agar tidak diinjak-injak dan dihancurkan tanpa disadari oleh manusia dan jin yang mendekat

 

Nabi Sulaiman tersenyum mendengar peringatan kepala semut dan meminta para sahabatnya untuk menunggu sampai semut masuk ke dalam lubang mereka. Kepala semut pun berterima kasih kepada Nabi Sulaiman karena semut-semut lainnya dapat masuk ke dalam rumah mereka dengan aman.

 

Nabi Sulaiman juga merasa terharu karena beberapa waktu sebelumnya semut turut berdoa agar turun hujan sehingga mereka bisa memiliki makanan. Hal ini menunjukkan bahwa semut memiliki kecerdasan dan juga perasaan, dan semut bisa saling membantu dan bergotong-royong dalam situasi sulit.