Sahabat Kepercayaan Nabi Muhammad S.A.W
Abu
Ubaidah bin al-Jarrah adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang banyak
mendapat tugas penting. Abu Ubaidah merupakan sahabat kepercayaan Nabi.
Abu Ubaidah
termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun atau orang-orang yang pertama kali
masuk Islam. Ketaatan dan keimanan Abu Ubaidah membuatnya termasuk dalam
sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk surga.
Abu Ubaidah
memiliki nama lengkap Amir bin Abdullah bin Abi Ubaidah bin Jarrah. Dia masuk
Islam melalui Abu Bakar ash-Shiddiq.
Setelah memeluk
Islam, Abu Ubaidah berjuang di jalan Allah menjadi fisabilillah. Dia ikut turun
langsung dari satu perang ke perang yang lain.
Dalam Perang Uhud,
Abu Ubaidah selalu berdiri tak jauh dari Rasulullah. Dia selalu bersiaga
melindungi Nabi dari kaum Musyrikin yang hendak membunuh Sang Baginda.
Jika Rasulullah terluka,
Abu Ubaidah bakal segera datang membantu. Pernah suatu kali saat dua perisai
menancap di pipi Rasulullah, Abu Ubaidah mencopotnya hingga dua giginya
patah.
"Ketika Perang
Uhud Rasulullah terkena panah hingga dua perisai menancap di pipi beliau. Aku
berlari untuk mendekati Rasulullah. Namun, aku melihar orang lain dari timur
bagaikan terbang menghampiri Rasulullah ... ternyata orang itu adalah Abu
Ubaidah bin Jarrah," cerita Abu Bakar Shiddiq, dikutip dari Biografi 60
Sahabat Rasulullah SAW karya Khalid Muhammad Khalid.
Sifat Abu Ubaidah
yang jujur dan amanah, membuat Rasulullah menunjuk Abu Ubaidah sebagai komandan
dalam Perang Khabath. Abu Ubaidah juga diutus untuk pergi ke Yaman mengajarkan
Al-Qur'ran dan sunah di sana.
"Aku akan
mengirimkan bersama kalian seorang laki-laki yang terpercaya, benar-benar
terpercaya," kata Rasulullah saat hendak mengutus Abu Ubaidah ke Yaman.
Abu Ubaidah juga
menjadi satu-satunya sahabat nabi yang mendapat kesempatan bekerja dan
berdakwah di luar Madinah. Abu Ubaidah juga menjadi pemimpin umat di Syam.
Abu Ubaidah juga
hidup dengan sederhana. Pernah suatu waktu, Umar bin Khattab mengunjungi rumah
Abu Ubaidah di Syam. Dia melihat hanya ada pedang, perisai, dan pelana unta.
Saat kabar kematian
Abu Ubaidah sampai ke telinga Umar, sang khulafaur rasyidin itu bersedih.
"Andai Abu
Ubaidah bin Jarrah masih hidup, pastilah aku mengangkatnya sebagai khalifah.
Jika Tuhanku menanyakan hal itu kepadaku, aku akan menjawab, 'Aku telah
mengangkat orang kepercayaan Allah dan Rasul-Nya sebagai khalifah," kata
Umar.
Abu Ubaidah,
sahabat kepercayaan nabi itu pun termasuk dalam sepuluh sahabat Nabi yang
dijanjikan masuk surga.