Sang Pedang Allah
Khalid bin Walid dikenal sebagai panglima perang yang kuat
dan berani. Julukan Khalid bin Walid adalah Saifullah atau Pedang Allah yang
Terhunus. Sepanjang karirnya, dia menjadi pemimpin pasukan perang muslim yang
ditakuti. Khalid bin Walid termasuk saudara dekat Rasulullah dan Umar
bin Khattab. Perang Yarmuk adalah peperangan terbesar yang ia pimpin. Perang
tersebut melawan pasukan Romawi dengan persenjataan lengkap.
Kisah
Khalid Bin Walid
Khalid bin Walid lahir pada 585 M. Ayahnya adalah Al Walid
bin Al Mughirah dan ibunya Lubabah binti Al Harits. Khalid dijuluki Pedang
Allah, dikenal sebagai panglima perang yang tak terkalahkan.
Khalid bin Walid berasal dari keluarga kaya raya. Sejak kecil
dia berlatih gulat dan membantu pekerjaan keluarga. Khalid juga menekuni
bermain pedang, memanah, dan berkuda. Dia juga ahli membuat siasat perang.
Beranjak dewasa, fokus Khalid terletak pada perang, taktik dan
strategi-strategi perang hingga ia dipercayakan untuk menjadi panglima perang.
Pada awal karirnya sebagai seorang pemimpin perang, ia adalah pemimpin pasukan
Quraisy. Pasukan ini bertempur melawan kaum muslimin. Ketika perang Uhud,
pasukin muslimin yang hampir memperoleh kemenangan menjadi kalah telak.
Penyebabnya karena Khalid bin Walid bisa membaca situasi ketika perang Uhud.
Kekalahan terjadi karena pasukan pemanah muslim yang sedang
berjaga di atas bukit. Mereka melihat harta rampasan perang, kemudian turun
dari penjagaan. Akibatnya pasukan Quraisy dapat mengubah keadaan. Kisah Khalid
bin Walid masuk Islam terjadi setelah perang Uhud. Kala itu, Khalid
menemui Rasulullah S.A.W untuk memeluk Islam. Sejak itu dia menjadi panglima
perang kaum muslim. Beberapa perang berhasil dimenangkan kaum muslimin karena
strategi dan kecerdasan Khalid. Sehingga Khalid bin Walid mendapat julukan
pedang Allah yang selalu terhunus.
Sejatinya, sebelum itu sudah terdapat tanda-tanda bahwa ia
telah mendapat hidayah dari Allah SWT, yang menumbuhkan rasa cinta pada Islam
dalam diri Khalid dan membangkitkan kesadarannya bahwa Islam itu benar.
Kemudian ia menyatakan diri untuk masuk ke dalam agama Islam. Perang terbesar
yang berhasil dimenangkan pasukan Khalid adalah perang Yarmuk. Mengutip dari
buku "Kisah Seru Para Sahabat Nabi", sekitar 46.000 pasukan muslim
berhasil mengalahkan pasukan Byzantium. Padahal jumlah pasukan Byzantium
sekitar 240.000 orang, hampir enam kali lebih banyak dari pasukan muslim.
Wafatnya
Khalid bin Walid
Pada awal tahun 18 Hijriah atau 639 M terjadi wabah besar
yang menyebar di Syria. Wabah tersebut menyerang hampir seluruh penduduk Syria
termasuk komandan besar Muslimin. Komandan besar yang meninggal dunia karena
wabah adalah Abu Ubaidilah, Syurahbil, Yazid, Dhirar, dan Khalid bin Walid.
Tahun 21 Hijriah atau 642 Masehi, sang panglima Khalid bin
Walid meninggal dunia. Setelah wafat, beliau meninggalkan harta peninggalan
khalifah Umar bin Khatab untuk dibagikan pada kaum muslimin.