Kejadian Aneh di Sekolah

Di sebuah sekolah, ada tiga sahabat baik: Maya, Rian, dan Dika. Mereka selalu mencari kesempatan untuk membuat kekacauan di sekolah, dan pada suatu hari, mereka mendapatkan ide gila untuk membuat lelucon besar-besaran.

Rencana mereka adalah menyusup ke kantor kepala sekolah pada malam hari dan mengganti patung kepala sekolah yang ada dengan patung kartun besar. Tanpa ragu-ragu, mereka menjalankan rencana mereka pada malam berikutnya.

Saat berada di kantor kepala sekolah, mereka mulai beraksi. Mereka mengeluarkan patung kepala sekolah yang ada dan menggantinya dengan patung kartun yang mereka bawa dari rumah. Mereka tertawa keras saat melihat hasil karyanya dan bersiap-siap untuk kembali ke rumah.

Namun, ketika mereka akan keluar dari kantor, tiba-tiba mereka mendengar suara langkah kaki mendekat. Panik, mereka bersembunyi di balik meja dan berharap agar tidak ketahuan. Namun, yang datang bukanlah kepala sekolah, tetapi seorang petugas keamanan yang melakukan patroli malam.

Petugas keamanan itu berjalan masuk ke dalam kantor dan terkejut melihat patung kartun yang ada di tempat patung kepala sekolah yang seharusnya. Dia bingung dan segera memanggil kepala sekolah untuk memberitahu apa yang dia temukan.

Maya, Rian, dan Dika berusaha tidak tertangkap saat petugas keamanan dan kepala sekolah mencari-cari di sekitar kantor. Mereka bersembunyi di balik pintu lemari, menahan napas dengan tegang.

Tiba-tiba, pintu lemari tempat mereka bersembunyi terbuka dan mereka ketahuan. Kepala sekolah dan petugas keamanan terkejut melihat mereka di sana. Namun, alih-alih marah, kepala sekolah justru tertawa terbahak-bahak melihat patung kartun itu.

Kepala sekolah mengaku bahwa dia sendiri menyukai patung kartun itu dan telah berencana untuk menggantikan patung kepala sekolah yang lama dengan itu. Dia sangat menghargai keberanian dan kreativitas mereka, meskipun dia juga memberi tahu bahwa tindakan mereka tidak bisa dianggap sebagai lelucon yang benar-benar baik.

Maya, Rian, dan Dika akhirnya mengakui apa yang mereka lakukan dan meminta maaf kepada kepala sekolah. Namun, mereka semua tertawa bersama-sama, merasa senang karena berhasil membuat kekacauan yang tak terduga. Sejak hari itu, patung kartun tersebut tetap berada di kantor kepala sekolah sebagai kenang-kenangan akan kejadian lucu yang terjadi di sekolah mereka.