Kisah Anak Yatim di Hari Raya Idul Fitri

Kisah menyentuh hati di zaman Rasulullah lainnya adalah kisah seorang anak laki-laki yang menangis di pinggir jalan selagi semua orang merayakan hari raya besar Idul Fitri.

Anak itu adalah yatim piatu. Dan selagi anak-anak seusianya bermain, dia justru berdiri diam sembari menunduk dan menangis.

Baginda Rasulullah yang melihat itu pun menghampiri anak itu. “Apa yang membuatmu menangis?” Rasulullah SAW bertanya dengan lembut.

Anak itu, dengan terisak dan tidak berani mengangkat kepalanya, menceritakan alasan mengapa ia menangis.

"Doakanlah Aku wahai Seseorang! Bapakku wafat dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW, ibuku lalu menikah dengan orang lain, mereka mengambil rumahku dan memakan hartaku. Jadilah Aku seperti yang Engkau lihat, telanjang, kelaparan, sedih dan hina. Ketika tiba Hari Ied, Aku melihat teman sebayaku bermain, Aku jadi bertambah sedih, lalu Aku menangis," ungkap anak tersebut.

Setelah mendengar kisah itu, hati Rasulullah SAW seketika diliputi oleh perasan sedih yang mendalam.

Beliau kemudian menawarkan, “Apakah kau mau Aku menjadi bapakmu, Aisyah menjadi ibumu, Fathimah menjadi saudara perempuanmu, Ali menjadi pamanmu, Hasan dan Husein menjadi saudara lelakimu?”

Mendengar itu, sang anak pun berhenti menangis lalu melihat pada Rasulullah. “Bagaimana aku tidak rela Ya Rasulullah?”

Nabi Muhammad SAW kemudian menggendong anak itu dan mengajaknya pulang. Diberinya makan anak itu serta pakaian yang pantas.

Saat anak itu keluar rumah dan bermain bersama anak-anak sebayanya, anak-anak itu bertanya, “Kamu berdiri di antara kami, (dan sebelumnya) kamu menangis, sekarang apa yang membuatmu dapat tersenyum?”

Anak itu kemudian menjawab dengan bahagia, “Semula aku lapar jadi kenyang, semula aku telanjang lalu aku diberi pakaian, semula aku tidak punya bapak, sekarang Rasulullah SAW menjadi bapakku, Aisyah jadi ibuku, Fathimah jadi saudara perempuanku, Ali jadi pamanku, Hasan dan Husein jadi saudara laki-lakiku.”